Penerimaan CPNS, Tidak Ada Formasi Titipan Pejabat

www.riau.go.idwartakutim.com | Sangatta ; Pelaksanaan penerimaan CPNS di lingkungan Pemkab Kutim belum digelar sudah diterpa isu miring, jika formasi yang disediakan merupakan milik sejumlah anak pejabat. Isu miring ini tentu dibantah keras jajaran Pemkab Kutim.

“Tidak benar itu, jangan terpengaruh semua warga negara Indonesia punya hak sama dan boleh mengikuti testing meski formasinya satu atau dua orang,” sebuat Asisten Administrasi Edward Azran.

Disebutkan Edward, dalam penerimaan CPNS tahun ini, Pemkab membutuhkan tenaga yang punya dedikasi dan kompetensi dengan bidangnya. Sedangkan terhadap minimnya formasi, ia mengakui karena berdasarkan analisa jabatan dan beban kerja selain itu mempertimbangkan kondisi daerah serta keuangan.

Kepala BKD HM Djoni sama menegaskan dalam testing CPNS yang dinyatakan lulus dan berhak diangkat sebagai CPNS yakni mereka yang mempunyai nilai tertinggi dan memang pantas berdasarkan tes yang disediakan Kemenpan dan BKN.

“Banyak pengawas yang akan dilibatkan dalam pelaksaan seleksi CPNS, karena pemerintah ingin seleksi tahun ini benar-benar bersih dan bebas dari segala bentuk KKN,” sebut Joni.

Menyinggung adanya isu bahwa jabatan tertentu merupakan pesan kalangan pejabat di lingkungan Pemkab Kutim agar putranya yang lolos, dengan tegas Joni menepisnya dan menyebutkan semua proses seleksi akan melalui beberapa tahapan yang harus dipenuhi baik peserta maupun penyelenggara.

Pemkab Kutim sendiri tahun ini mendapat jatah 213 CPNS orang yang akan diterima melalui seleksi pada 3 November 2013 mendatang. Berdasarkan Surat Menpan dan RB serta Keputusan Bupati Kutim, formasi yang dibuka terbanyak tenaga pendidikan yakni guru SD 59 orang, Guru SMP (33), Guru SMA (11), Guru SMK (14), kemudian sektor kesehatan diantaranya dokter umum sebanyak 11 orang, dokter gigi (6) dan perawat (17) serta bidan sebanyak 12 orang.

“Untuk jabatan lainnya umumnya antara satu sampai dua jabatan saja,kecuali penyuluh pertanian dan analisis tata pemerintahan yang cukup banyak sampai lima orang,” terang Joni seraya mengimbau peserta tidak patah semangat sebelum mengikuti testing.(din)