Berita PilihanPeristiwa

Minimalisasi Persoalan, Dishut Gelar Pelatihan SIG

131
×

Minimalisasi Persoalan, Dishut Gelar Pelatihan SIG

Sebarkan artikel ini

wartakutim.com || SANGATTA – Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur terus melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka upaya ikut meminimalisasi persoalan dalam menyukseskan pelaksanaan program Gerakan Pembangunan, Pemerataan, dan Kemandirian Masyarakat Kutai Timur (Gerbang Taman Makmur). Di antaranya, menggelar pelatihan sistem informasi geografis (SIG) atau geographic information system -GIS dengan mengikutkan berbagai komponen masyarakat.

Menurut Kepala Dinas Kehutanan  (Dishut) Idham Edwin, pelatihan SIG yang dilangsungkan 3 hari, yakni 22-24 Oktober di aula kantornya, Kawasan Pusat Perkantoran Bukit Pelangi,  itu yang keempat kalinya. Pertama, pelatihan SIG melibatkan staf internal Dishut Kutim. Kedua, pelatihan SIG bagi mahasiswa Stiper. Ketiga, pelatihan SIG untuk staf kecamatan, dan keempat, pelatihan SIG untuk SLTA yang diikut perwakilan siswa dari kecamatan  Sangatta Selatan, Bengalon, Rantau Pulung, Kecamatan Sangkulirang.

“Mereka (peserta) selama pelatihan dibekali ilmu pengukuran lahan, pemetaan  lokasi, serta cara pengambilan  data spasial  berbasis komputer yang bersifat dasar,” kata Idham Edwin yang diiyakan pemateri Irwan ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/10).

Karena SIG merupakan ilmu langka yang seharusnya semua komponen masyarakat mesti tahu, utamanya bagi para pengambil kebijakan dalam menjalankan roda pemerintahan. SIG itu sendiri suatu komponen  yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis, dan sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif  untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.

“Untuk kegiatan selanjutnya  kedepan para kepala desa pun rencana diundang untuk dibekali ilmu SIG. Tujuannya, dalam menerbitkan Surat Keterangan Tanah (SKT) misalnya, kepala desa tidak salah. Jadi pelatihan SIG dimaksud lanjut Idham Edwin, guna meminimalisasi tumpang tindih peruntukan lahan di daerah ini.” Ujar Idrus

Kegiatan ini digelar dalam rangka mendukung pembangunan berkelanjutan, sehingga pemanfaatan lahan benar-benar maksimal, tidak menimbulkan folemik yang meresahkan masyarakat.” Oleh karena itu, pelatihan SIG ini bukan hanya di internal Dshut saja, tapi juga melibatkan aparat, insan didik dan masyarakat. Karena data spasial yang akurat menjadi salah satu kunci pengambilan kebijakan sehingga pembangunan berhasil guna”. (imran/kmf2)

[wpsr_socialbts]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.