Sangatta – RAPBD Kutim 2014 akhirnya disetujui oleh dalam rapat paripurna yang dilaksanakan Rabu (11/12) kemarin, walau sebelumnya sejumlah Fraksi di DPRD Kutim menyoalkan proyek multi Years 2014 yang nilainnya Rp600 milliar yang belum jelas bentuk proyeknya yang disodorkan oleh ketua DPRD Kutim Alfian Aswad ke beberapa Fraksi diantaranya fraksi Aksi.
Fraksi Aksi salah satu fraksi yang sempat bersuara lantang ketika penyampaian pemadangan umum fraksi, ternyata meski dengan panjang lembar mengupas berbagai persoalan namun akhirnya menyetujui RAPBD 2014 disahkan menjadi APBD.
Melalui juru bicaranya Sugianto Mustamar, fraksi yang diketuai H Syarifuddin HAM ini menaruh harapan APBD 2014 benar-benar menyentuh kepentingan rakyat banyak terutama masyarakat pedalaman.
Dalam sidang dipimpin Ketua DPRD Alfian Aswad dan dihadiri Wabup Ardiansyah Sulaiman, secara bulat semua wakil rakyat mesetujui APBD Kutim yang diusulkan sebesar Rp2,9 triliun termasuk perhitungan defisit sekitar Rp300 M.
Saat berlangsung sidang Kamis (28/11) lalu, hampir semua fraksi minta Pemkab segera menyampaikan dokumen lain yang berkaitan dengan Nota Keuangan RPABD 2014 yang fraksi lain juga pertanyakan. Karena ada defisit kami ingin pemerintah menyerahkan dokumen pendukung sebelum di bahas. Kalau tidak, pembahasan akan mentok,” ancamnya.
Dengan tegas, Ketua DPC PAN Kutim ini, mencurigai tidak dilampirkannya dokumen pendukung RAPBD 2014 ada proyek multiyears yang akan disisipkan. “Jika sampai terjadi, kami tidak terima cukup multi years yang ada diselesaikan sesuai kontrak,” sebut pria kelahiran Muara Ancalong ini.
Terpisah anggota DPRD Kutim dari PDI Perjaungan, Agiel Suwarno mengaku pernag melihat rencana Pemkab akan mengalokasikan proyek multi year namun sampai RAPBD diusulkan tidak dijelaskan rencana itu yang diduga sudah dimasukan dalam KUA-PPAS. “Pemerintah belum terbuka pada DPRD, proyek apa saja yang mau dianggarkan melalui multi years,” terang Agiel.(WK-03)
