
Sangatta,wartakutim.com – Ajang Hongkong Memory Championship (HMC) 2014 menjadi ajang pembuktian bagi sekelompok anak asal Kutai Timur, yang mewakili Indonesia pada perlombaan kemampuan daya ingat tersebut. Terlebih anak-anak tersebut harus menghadapi lawan yang sangat tangguh dan berasal dari negara-negara dengan basis pendidikan paling kuat di Asia, mulai dar Singapura, Malaysia, Hongkong, hingga Jepang. Tentu ini adalah sebuah jawaban atas hilangnya kepercayaan diri sebagaian besar masyarakat Indonesia atas kemampuan luar biasa Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki, serta menjadikan tonggak pijakan awal bagi Kutim sebagai cahaya baru dunia pendidikan untuk kawasan Indonesia Timur.
Kabar gembira tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Asosiasi Memory Sport Indonesia Yudi Lesmana melalui saluran handphone kepada Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Mugeni pada Sabtu (20/9) malam. Hal ini tersebut sangatlah mengharukan mengingat pada Rabu (9/9) lalu, tim memory championship sempat melakukan kunjungan dengan maksud untuk berpamitan dan meminta doa restu agar mampu berprestasi pada ajang tersebut. “Kabar ini sungguh luar biasa, bahkan jauh diluar harapan seluruh pihak. Artinya ada memang target juara yang diinginkan oleh pendamping termasuk juga Yudi Lesmana, pada pertemuan-pertemuan yang kami lakukan terkait kesiapan anak-anak dalam mengikuti HMC 2014, di Hongkong. Tetapi dengan kemampuan memecahkan rekor dan mengumpulkan puluhan mendali baik emas, perak, dan perunggu tentu itu sangatlah luar biasa,” jelas Mugeni dengan wajah begitu gembira.
Adapun anak-anak Kutim yang mengikuti kejuaraan di Hongkong tersebut antara lain, Muhammad Dzaklendra Ammarjundi, Muhammad Hanifasyam Afifendra, Qonita Fitriannisa Riyadie, Salwa Azzahrah Tanjung, Shafa Annisa Rahmadani, Aisha Nadine Sharikha, dan Aulia Nadia Azzahra. “Ketujuh orang anak tersebut memang merupakan anak-anak pilihan yang mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi dalam hal dunia pendidikan, lebih spesifik pada kemampauan mengingat. Kita bangga atas raihan yang dicapai oleh anak-anak, karena hal ini membuktikan jika kemapuan atau kualitas Sumber Daya Manusia anak-anak Kutim, ternyata diatas anak-anak negara maju,” ucapnya senang.
Ketua Asosiasi Memory Sport Indonesia Yudi Lesmana menegaskan jika persiapan tim terkait perlombaan ini sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari, karena memang antara perlombaan di Hongkong dengan perlombaan yang berlangsung sebelumnya di Filipina tidak berselang terlalu jauh. Sehingga anak-anak yang masuk dalam tim HMC 2014 tinggal mengupgrade kemampuan yang dirasa masih sangat kurang, untuk kemudian mampu menghadapi lawan-lawan tangguh dari negara lain.
“Alhmadulillah pada kegiatan Hongkong Memory Championship, tim memory sport Indonesia berhasil memperoleh 11 mendali emas, 9 mendali perak, serta 12 mendali perunggu. Bahkan pada kesempatan tersebut dua orang perwakilan tim kita, mampu memecahkan rekor dunia yang sebelumnya dipegang oleh China dan Jerman. Ini adalah prestasi dan raihan tersendiri, yang jutru sangat membanggakan dan menjadi perbincangan dikalangan tim-tim memory championship negara lain. Kami dan rombongan akan balik ke Indonesia pada Kamis mendatang, sekali lagi terimakasih atas doa dan dukungan masyarakat Kutai Timur,” jelasnya melalui sambungan telpon seluler. (kmf3)