SAMARINDA – Gubernur Kaltim H Isran Noor bergeming ketika ditanya soal koordinat lokasi calon ibu kota negara. Begitu pun ketika ‘dirayu’ Raheela Mahumed, reporter Al-Jazeera dari Doha, Qatar.
“I will not inform you about that, for the real coordinate. That is my agreement with my president (Saya tidak akan memberi tahu Anda tentang hal itu, untuk koordinat sebenarnya. Itu adalah persetujuan saya dengan presiden saya),” jawab Isran. Berkali-kali Raheela Mahumed berusaha mendapatkan jawaban kunci, namun Isran tak goyah.
“Mungkin lima tahun ke depan baru kita umumkan,” candanya nampak masih enggan memberi jawaban pasti soal koordinat ibu kota negara.
Dibantu Syarina, Biro Al-Jazeera Jakarta, Raheela Mahumed juga menanyakan kekecewaan sejumlah tokoh adat di kawasan Sepaku yang mengaku tidak dilibatkan dalam rencana pemindahan ibu kota negara tersebut.
Gubernur Isran menjelaskan bahwa kawasan Sepaku adalah daerah transmigrasi sejak tahun 1970an lampau. Sebagian besar pemukim setempat adalah warga pendatang.
“Setahu saya mereka adalah pendatang, karena di sana daerah transmigrasi. Lagi pula, pemerintah belum mengumumkan titik koordinat sebenarnya. Belum tentu juga di situ. Memang sengaja belum diumumkan,” tegas Isran.
Informasi yang santer beredar di tengah masyarakat, lokasi ibu kota negara akan berada di sebagian Sepaku (Penajam Paser Utara) dan sebagian Samboja (Kutai Kartanegara).
Saat pengambilan video kemarin, Al-Jazeera juga diperkuat cameraman Ali Abbas yang secara khusus datang dari Qatar bersama Ruheela Mahumed. (sul/her/yans/humasprovkaltim)