Berita PilihanSamarinda

Karyawan Laundry Jadi Kurir Narkoba. Diamankan Sabu Senilai Rp.2 Milliar

248
×

Karyawan Laundry Jadi Kurir Narkoba. Diamankan Sabu Senilai Rp.2 Milliar

Sebarkan artikel ini
Karyawan Laundry Jadi Kurir. Diamankan Narkoba Senilai Rp.2 Milliar
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman saat memberikan keterangan pers di kantornya, Kamis (12/12). (Foto : Niaga Asia)

WARTAKUTIM.CO.ID, SAMARINDA –  Dibelit ekonomi, jadi alasan Riska Nur Hartatik (26), karyawati usaha laundry memilih nyambi jadi kurir narkoba. Polisi menangkapnya, Selasa (10/12), setelah tepergok membawa narkoba senilai total Rp2 miliar. Namun sayang, besaran upah yang dijanjikan bandar ternyata tidak jelas.

Riska ditangkap sekira pukul 22.30 Wita, di kawasan Jalan Gerilya, yang ditengarai kerap dijadikan tempat transaksi narkoba. Polisi pun bergerak menyelidiki selama hampir sepekan ini.

“Anggota Satreskoba bergerak untuk memastikan informasi itu,,” kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman, dalam penjelasan resmi dia, Kamis (12/12).

Penyelidikan berbuah hasil. Malam itu terlihat seseorang mencurigakan, menaruh bungkusan, di atas motor yang sedang parkir di pinggir jalan, lalu kabur masuk ke dalam gang. Sekilas, orang itu seperti laki-laki.

“Ternyata perempuan. Tim berhasil melakukan penangkapan, dan ditemukan barang bukti 1 kilogram sabu, dan 560 butir ekstasi, senilai Rp2 miliar,” ujar Arif.

Terang saja, Riska digelandang ke Mapolresta Samarinda. Dia mengaku diupah kenalannya, apabila berhasil membawa barang haram itu, dan memastikan diambil pemesannya. “Motifnya kebutuhan ekonomi, dan dia jadi kurir,” sebut Arif.

“Iya, tidak menutup kemungkinan, bisa jadi narkoba sebanyak ini untuk disiapkan pesta tahun baru. Sementara, darimana asal narkoba, sedang kami dalami. Dia kami tetapkan sebagai tersangka,” ungkap Arif.

Sementara Riska, yang tercatat sebagai warga Kecamatan Sungai Kunjang itu, mengaku bekerja sebagai tukang antar laundry. Meski mengaku diupah setelah berhasil menyerahkan narkoba itu di atas motor, namun dia tidak tahu persis dengan besaran nominalnya.

“Saya kenal orang itu dari teman. Karena saya perlu uang, jadi saya terima tawaran (antar narkoba) itu,” kata Riska. (006/NIAGA.ASIA)