WARTAKUTIM.CO.ID, SANGATTA -Rencana pembangunan Bandara khusus oleh Perusahaan Tambang Pt. Indexim di desa Maloy Kecamatan Sangkulirang, mendapat sorot dari sejumlah anggota DPRD Kutai Timur.
Salah satu sorotan utama yang dilontarkan anggota DPRD Kutim Basti Sangga Langi adalah terkait dengan angkutan penumpang pesawat untuk masyarakat dan tak hanya di khususkan kepada pimpinan PT. Indexim
Mantan Karyawan Pt. Kaltim Prima Coal Ini meminta PT. Indexim memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati fasilitas penggunaan pesawat, meski dengan syarat porsi tertentu dari pihak perusahaan.
“Yang perlu diperhatikan bagaimana masyarakat bisa ikut (menjadi penumpang pesawat)”ujar Basti saat memberikan pandangannya Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Kutim dengan PT. Indexim dan Masyarakat Maloy, Kamis (4/5/2023) Kemarin
Sebagai contoh kasus diungkapkan Basti, bandara khusus Tanjung Bara milik perusahaan tambang PT KPC , hanya bisa di nikamati fasilitasnya oleh pimpinan perusahaan seperti Supervaisor hingga tingkat CEO .
“Jangan seperti KPC, karyawan sendiri tidak bisa ikut (penerbangan pesawat), jujur aja, yang bisa ikut itu hanya supervaisor sampai level CEO. Itu namanya bandara khusus. Kalau karyawan karyawan biasa ndak bisa. Padahal karyawan yang mencetak uang dilapangan,”tegas anggota Komisi C DPRD Kutim ini.
Lebih lanjut Basti menambahkan, jangan sampai PT.Indexim membangun bandara khusus yang peruntukannya hanya pimpinan perusahaan semata.
“Bandara Khusus juga, Seperti Bupati, Kapolres, Dandim, Ketua DPRD. Anggota DPRD saja tidak bisa hanya pendekan aja baru bisa naik (Pesawat). Saat saya di eksternal (KPC),”ungkap Basti
Basti juga menginginkan, jika bandara milik Pt. Indexim beroperasi, jangan memberatkan masyarakat harga tiket pesawat. Berikan harga standar agar benar benar bisa di nikmati Masyarakat.
“Jangan jual mahal (harga tiket) seperti KPC. Jika tiba tiba ada masyarakat keluarganya emergency seperti ada keluarga sakit atau yang meninggal, tiket pesawatnya sulit di dapatkan karena birokrasinya terlalu rumit dan lama. Kalau di KPC itu permohonan masuk ke Ekstenal, kemudian masuk Ke JM lalu ke CEO,”jelasnya.
“Kalau di Bandara khusus milik KPC harga tiketnya RP1,1 juta. Kalau bisa harga tiket pesawat kisaran Rp750 ribu hingga Rp800 ribu,”Sambungnya
Lebih jauh Basti menambahkan, pihaknya mendukung pembangunan bandara Pt. Indexim. Dengan catatan harus bisa di nikmati masyarakat dan karyawan. (ADV)
“