WARTAKUTIM.CO.ID, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa kepastian terkait wacana menduetkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan ada di tangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP.
Wacana duet antara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan pertama kali diutarakan oleh petinggi PDIP, Said Abdullah, yang menganggap bahwa kedua tokoh tersebut memiliki kualitas muda dan pengalaman yang berarti.
Hasto menjelaskan, “Jadi itu disampaikan oleh Pak Said, tetapi tadi saya juga minta penjelasan ibu ketua umum. Nah itu adalah ranah dari ibu ketua umum, dan sampai saat ini belum diputuskan siapa yang mendampingi Pak Ganjar Pranowo.”
Ia menegaskan bahwa proses penentuan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo akan melibatkan dialog dengan Megawati serta ketua umum partai politik lain yang terlibat dalam koalisi.
Hasto menegaskan bahwa hal ini adalah ranah kewenangan para ketua umum partai politik pengusung dan ia enggan memberikan lebih banyak komentar mengenai hal ini.
Lebih lanjut, Hasto menyebut bahwa cawapres pendamping Ganjar harus memenuhi sejumlah pertimbangan, termasuk aspek elektoral, kapasitas teknokratik, kesesuaian ideologi dan sejarah perjuangan bangsa, serta pemahaman tentang fakir miskin dan anak terlantar yang perlu dilindungi oleh negara.
Sebelumnya, Said Abdullah mengusulkan wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan untuk Pilpres 2024. Ia menyatakan bahwa kolaborasi keduanya sebagai satu kekuatan bisa menjadi arah yang positif untuk masa depan kepemimpinan nasional.
Ganjar Pranowo merupakan calon presiden yang diusung oleh PDIP, PPP, Hanura, Perindo, dan PSI, sedangkan Anies Baswedan diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS.
(kum/bmw/cnn)