Berita PilihanEkonomiKaltim

Bangkitkan Perekonomian Kutim Melalui Sektor Non Tambang

505
×

Bangkitkan Perekonomian Kutim Melalui Sektor Non Tambang

Sebarkan artikel ini

Wartakutim.co.id, Samarinda – Potensi besar daerah ini selain sektor pertambangan bukannya tidak ada,, bahkan dapat dikatakan sektor non tambang tumbuh pesat seiring dengan keinginan konsumen dunia akan energi bersih terbarukan.

Sektor apakah itu? Tiada lain tiada bukan ialah sektor perkebunan, itu ditunjukkan dengan perkembangan sektor perkebunan di daerah ini yang terus tumbuh dengan kuat melalui bermacam-macam komoditinya.

Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Teknis Bidang Prasarana dan Sarana dalam rangka “Pendataan Komoditi Perkebunan untuk SDT-B (Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk Budidaya) dan Kelompok Tani Dengan Berbasis Aplikasi, pada Jum’at (3/11/2023) malam, di Hotel Aston Samarinda.

Bupati Ardiansyah Sulaiman menyebutkan, hingga masa sekarang, masyarakat bisa menikmati manfaat dari salah-satu komoditi perkebunan yakni kelapa sawit. Itu belum termasuk komoditi perkebunan lainnya seperti kakao, pisang, aren genjah, kopi dan lain-lain.

“Dapat dikatakan malam ini merupakan kebangkitan kedua pada sektor perkebunan di Kutim. Setelah pertama di tahun 2001. Melalui komitmen pertama yang dilakukan Bupati Awang Faroek Ishak pada masa tersebut” ungkap Ardiansyah Sulaiman memflash back kembali.

Diterangkannya dalam sidang paripurna dI DPRD, yang dimana Bupati Pertama Kutim bicara. Diakui jika Pemkab tidak ingin tergiur dengan tambang batu bara dan minyak, yang menjadi komoditi utama penghasil pendapatan daerah.

“Beliau mengajak semua pihak mengangkat derajat pertanian dalam arti luas sebagai tema utama, yang sub temanya ialah sektor perkebunan,” ungkap Bupati.

Dijelaskan oleh Ardiansyah Sulaiman jjka Dimana masa itu masyarakat di kecamatan pada masa itu diberikan lahan seluas 5 hektar untuk pengembanvan perkebunan kelapa sawit.

“Bukan perihal 5 hektarnya, tetapi semangat masyarakat Kutim untuk mengambil bagian daripada poensi perkebuman sawit. Yang sekarang sudah bisa dilihat dan dirasakan dampaknya, artinya selain investasi perusahaan-perusahaan besar lewat PMA hingga PMDN). Ternyata masyarakat kini telah banyak memiliki area-area perkebunan yang diperkuat SDT-B,” ujarnya. (Adv-War)