Berita Pilihan

Ekonomi Kreatif Kutim Tumbuh Pesat, Jadi Pilar Baru Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

218
×

Ekonomi Kreatif Kutim Tumbuh Pesat, Jadi Pilar Baru Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Sebarkan artikel ini

SANGATTA – Sektor ekonomi kreatif (Ekraf) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan dinilai sangat berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal. Pertumbuhan ini didorong oleh semakin banyaknya pelaku usaha yang berbasis pada ide dan inovasi.

Kepala Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dinas Pariwisata Kutai Timur, Akhmad Rifanie, mengungkapkan optimisme tersebut saat dihubungi media pada Rabu (12/11/2025) siang. Ia menyebut geliat Ekraf di lapangan sangat bagus dan menjanjikan.

“Jika melihat di lapangan, para pelaku ekonomi kreatif di Kutim terus mengalami pertumbuhan yang sangat bagus. Ekraf ini merupakan pilar ekonomi yang penting karena mengandalkan ide, kreativitas, dan pengetahuan sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama,” ungkap Rifanie.

Rifanie lebih lanjut menyebutkan bahwa subsektor Ekraf yang paling menonjol dan tengah tumbuh pesat di Kutim meliputi Kuliner, Kerajinan (Kriya), Pariwisata, dan Desain. Subsektor kuliner, khususnya, menjadi yang paling cepat berkembang karena didukung kekayaan bahan baku lokal dan kebutuhan pasar harian.

Meskipun demikian, Dinas Pariwisata saat ini masih terus melakukan pendataan dan validasi jumlah pelaku Ekraf di seluruh kecamatan. Proses pendataan ini menjadi krusial mengingat bidang Ekraf baru saja terbentuk dan berpisah dari instansi sebelumnya.

“Karena bidang kami (Ekraf) baru terbentuk, data para pelaku Ekraf dulunya dipegang oleh Dinas Koperasi dan UMKM. Oleh karena itu, tim kami saat ini sudah melakukan pendataan langsung di lapangan untuk mengumpulkan dan memutakhirkan data-data Pelaku Ekraf yang valid,” jelasnya. Pendataan ini diharapkan rampung dalam waktu dekat untuk memudahkan perumusan kebijakan dan program pembinaan yang tepat sasaran.

Pemerintah Kabupaten Kutim melihat Ekraf bukan hanya sebagai pelengkap, tetapi sebagai mesin pertumbuhan baru yang mampu menciptakan lapangan kerja, terutama bagi generasi muda. Data yang valid akan digunakan sebagai dasar untuk memberikan pelatihan, fasilitasi permodalan, serta akses pasar yang lebih luas, baik secara daring maupun luring.

Pihak Dispar Kutim berencana menggandeng berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan dan komunitas kreatif, untuk menyelenggarakan inkubasi bisnis bagi para pelaku Ekraf pemula. (ADV)