SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memposisikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai fondasi utama dalam menyambut implementasi program nasional Wajib Belajar (Wajar) 13 Tahun. Program yang diinisiasi pusat ini mewajibkan setiap anak menempuh pendidikan mulai dari tingkat pra-sekolah hingga jenjang menengah atas atau kejuruan.
Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan Kutim, Heri Purwanto, menegaskan bahwa perluasan akses pendidikan hingga jenjang SMA/sederajat ini dimulai dari penguatan di tingkat paling awal.
“Komitmen daerah sejalan dengan upaya nasional untuk memberikan akses pendidikan yang merata melalui peningkatan fasilitas sekolah, pelatihan guru, termasuk PAUD,” ungkap Heri saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu 12 November 2025. Ia menambahkan, peran PAUD sangat krusial dalam menyiapkan mental dan kemampuan dasar anak sebelum memasuki jenjang pendidikan formal.
Heri Purwanto secara spesifik menyoroti upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat pra-sekolah. Salah satu fokus utama adalah peningkatan kualitas pendidikan dan kompetensi tenaga guru PAUD. Langkah ini diambil karena kualitas pengajar merupakan kunci keberhasilan dalam membentuk karakter dan kecerdasan anak di usia emas.
“Kami terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan khususnya PAUD dengan memperbaiki kualitas dan kompetensi tenaga guru. Ini adalah bagian tak terpisahkan dari program Wajib Belajar 13 Tahun yang dicanangkan,” jelasnya.
Kebijakan Wajar 13 Tahun ini, yang mencakup PAUD hingga pendidikan kejuruan, diyakini akan menjadi investasi jangka panjang bagi masa depan generasi muda Kutim. Dengan menguatkan fondasi di PAUD, diharapkan angka putus sekolah di jenjang berikutnya dapat ditekan, dan lulusan yang dihasilkan memiliki kesiapan yang lebih baik. (adv)
