SANGATTA – Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bergerak cepat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, memberikan instruksi tegas kepada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) untuk menambah unit serta mengoptimalkan fungsi videotron sebagai media penyebaran informasi peringatan dini cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Instruksi tersebut disampaikan Bupati usai mengikuti Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah terkait kesiapsiagaan Nataru, yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Senin (1/12/2025) pagi. Dalam rakor itu, Kepala BMKG melaporkan adanya peningkatan potensi risiko bencana hidrometeorologi, termasuk intensitas hujan tinggi yang diperkirakan melanda sebagian wilayah Kalimantan Timur pada pertengahan Desember.
Bupati Ardiansyah menegaskan bahwa penyebaran informasi yang cepat dan akurat menjadi elemen paling vital dalam mitigasi bencana.
“Kami tidak bisa main-main menghadapi potensi cuaca ekstrem ini. Saya sudah perintahkan Diskominfo, tambahkan unit videotron dan prioritaskan konten peringatan dini dari BMKG ,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa videotron harus menjadi garda terdepan penyebaran informasi kepada masyarakat.
“Masyarakat harus mendapatkan informasi secepat mungkin. Kalau mereka tahu lebih cepat, mereka bisa melakukan langkah antisipasi sebelum kondisi memburuk,” ujarnya.
Dengan mengumumkan videotron di berbagai titik strategi, pemerintah berharap peringatan dini cuaca dapat diterima masyarakat secara real-time. Pesan yang ditampilkan tidak hanya berupa potensi hujan lebat, tetapi juga peringatan banjir, angin kencang, dan kemungkinan longsor.
“Videotron itu jangan lagi hanya untuk informasi umum. Saya minta konten tentang cuaca dan kebencanaan harus diprioritaskan. Ini berkaitan dengan keselamatan warga,” lanjut Bupati.
Tak hanya Diskominfo, Ardiansyah juga memberikan arahan khusus kepada BPBD dan Dinas PU. BPBD diminta mempercepat peta daerah rawan dan memastikan seluruh personel siap siaga.
“BPBD harus benar-benar memetakan titik rawan, dari desa sampai kecamatan. Jangan ada yang terlewat,” ujarnya.
Sementara kepada Dinas PU, Bupati menekankan pentingnya inspeksi infrastruktur jelang musim hujan.
“Drainase, jalan, jembatan—semuanya harus dipastikan aman. Kalau ada yang butuh perbaikan cepat, segera tangani,” perintahnya. (kopi5/kopi13)










