Rekapitula perhitungan suara Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, yang berlangsung di Aula kantor KPU Kutai Timur, Minggu, (20/4), diwarnai Skorsing berkali kali, saat pembacaan rekapitulasi hasil perhitungan suara Pileg untuk kecamatan Sangatta Selatan.
Skorsing awal terjadi sekitar pukul 17.30,karena adanya kesalahan penyebutan jumlah suara pada salah satu caleg DPRD Kabupaten dari partai PDIP perjuangan, suara yang di raih oleg caleg PDIP tersebut jumlahnya tidak sesuai dengan hasil penjumlahan dari masing masing perwakilan parpol.
Awalnya pembacaan hasil pleno Sangatta Selatan untuk DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi berjalan dengan lancer. Namun ketika pembacaan hasil rekapitulasi DPRD Kabupaten mulai carut marut, karena banyaknya kesalahan penyebutatan hasil dari masing masing caleg dan parpol.
Sejumlah Perwakilan partai Politik dari Hanura, PKPI dan PBB, PPP, PKS, PDIP, dan Demokrat menyampaikan keberatannya atas hasil penjumlahan yang di sebutkan oleh PPK Sangatta Selatan. Selain itu mereka meminta pimpinan rapat untuk dilakukan perbaikan, pasalnya data yang diserahkan ke masing masing perwakilan parpol seluruhnya belum di jumlahkan dan ditulis secara manual.
Sekitar pukul 19.30 rapat pleno kembali di lanjutkan, Namun belum masuk pembacaan hasil pleno permasalahan kembali muncul. Data awal yang dibacakan oleh PPK Sangatta Selatan, ternyata bukan dari dalam kotak suara melainkan hasil rekapan data manual.
Namun Ketua PPK Sangatta Utara Bersikukuh dan memastikan data yang dibacakan dari awal sama persis dengan hasil yang ada didalam kotak. Walaupun demikian Ketua KPU Kutim Fahmi Idris, meminta kembali dibacakan dari awal mulai DPR RI, DPRD Provinsi dan DPR, hasil yang didalam kotak suara.
Berdasarkan pantauan kami, terhitung 5 kali skorsing dilakukan oleh pimpinan rapat pleno, selain itu berkali kali perwakilan parpol mengajukan instruksi dan meminta PPK Sangatta Selatan untuk tidak memperbaiki data rekapan dari kecamatan sebulum kembali dilanjutkan. Hingga berita di diturunkan rapat pleno rekapitulasi sangatta Selatan ditunda.
(WAL)
