SAMARINDA : DR Edwin Halim, pakar teknik nuklir dari Delft University of Technology punya harapan besar pada Rusmadi Wongso ketika memimpin periode 2018-2023.
“Saya ingin titip program yang dibutuhkan Kaltim, yakni adanya Forensic Engineering Forum yang pertama di Indonesia,” ujarnya.
Nama forensik bukan hal aneh atau asing bagi Indonesia. Kata Edwin, forensik dikenal di Indonesia baru sebatas pekerjaan mengidentifikasi penyebab kebakaran oleh polisi dan dokter di puslabfor Polri.
Padahal, forensik itu diperlukan karena apapun tindakan pembangunan, yang berdampak pada keselamatan publik merupakan ranah forensic engineering.
”Gedung runtuh, kapal tenggelam, pipa minyak meletus, canopy hotel, jembatan runtuh, hingga kesalahan perencanaan yang mengakibatkan fasilitas publik tidak berfungsi juga merupakan konsentrasi pekerjaan insinyur forensik,” katanya.
Selama ini belum ada lembaga independen yang mampu menjelaskan permasalahan secara obyektif, logis, faktual, netral tidak bias tentang cara melakukan investigasi untuk mendapatkan temuan temuan teknik evaluasi dan analisis, hasil evaluasi, analisis, kesimpulan, pendapat dan rekomendasi atas sebuah kasus.
“Menurut saya pak Rusmadi koq sanggup dan memiliki pemahaman yang cukup untuk membantu kami mendirikan forum forensik pertama di Indonesia, jika beliau terpilih jadi gubernur Kalimantan Timur,” katanya. Hal itu, lanjut dia mengingat latar belakang pendidikan, karir dan nalar penelitian yang dibangun selama beliau di Bappeda.
Badan independen ini juga bisa memberikan pertimbangan bahkan rekomendasi kepada KPK, kejaksaan, hakim, asuransi.