Berita

Herlang Sarankan Pemkab Kutim Mencari PAD dari Sektor Wisata

250
×

Herlang Sarankan Pemkab Kutim Mencari PAD dari Sektor Wisata

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kutai Timur, Herlan Mappatiti

WARTAKUTIM.CO.ID, SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur, Herlang Mapatti menyarangkan, Pemkab Kutim untuk mencari sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru agar bisa meningkatkan PAD.

Menurut Herlang, Defisit anggaran yang melanda Kutim selama 3 tahun belakangan ini, membuat Pemkab kewalahan dalam membiayai pembangunan di Kutim. Ia berharap ke depannya, pemkab bisa menghasilkan PAD yang baru dari sektor lain.

Dikatakannya, selama ini pemkab Kutim hanya mengharapkan dari Dana bagi hasil dari pusat, sehingga PAD dari sektor lain tidak begitu terpikirkan, seperti pendapatan dari sektor wisata. Di mata politisi partai Hanura ini, sektor wisata yang paling tepat dalam meningkatkan PAD Kutim.

“Saya ini orang bisnis.  Pikirannya orang bisnis, seharusnya uang dimanfaatkan untuk cari uang.  Karena itu, mestinya APBD ini digunakan untuk membangun, yang ke depannya, bisa menghasilkan uang,” katanya

Ia mencontohkan, uang mencari uang adalah dengan cara membangun infrastruktur tempat wisata di Kutim, dengan dibangun infrastruktur dan fasilitas umum tentunya bisa menghasilkan pemasukan dari wisatawan yang berkunjung.

“Yang paling cepat adalah mengembangkan pariwisata.  Kutim punya karst telapak tangan, yang sudah mendunia. Ini bisa dijadikan sebagai objek wisata yang menghasilkan PAD. Namun, bagaimana orang mau ke Sana, kalau jalan saja, tidak ada, “katanya. 

“Memang jalan ada, tepi hanya untuk orang sekelas petualang, karena sangat sulit dilalui. Kan tidak semua orang bisa jadi petualang. Tatapi kalau akses bagus, maka itu pasti didatangi orang biasa sekalipun,” sambungnya.

Selain itu ia menyarangkan Pemkab Kutim untuk membangun sebuah bangunan monumental, yang bisa dimanfaatkan jadi objek wisata.  Lokasi tepatnya di jalan Monte yang tiada lain hibah KPC ke Pemkab Kutim.  “Kalau dibuat menara pantau tsunami yang tinggi dan unik, di sekitarnya dibuat taman dan berbagai  wisata kuliner, bangun ruko  yang bisa disewakan maka niscaya akan menjadi objek wisata yang mendatangkan PAD. 

“Saya yakin kalau itu dibangun di Jalan Munte, pasti akan mendatangkan PAD. Dana untuk bangun itu pun tidak Akan banyak, paling Rp20 miliar lebih. Kalaupun lebih, pastinya Akan mendatangkan uang. Tapi kalau tidak, maka tanah yang cukup luas itu, hanya jadi sia-sia,” katanya. (WAL/ADV)

DV)