SANGATTA – Keinginan mendapatkan pelayanan air bersih yang layak pakai dan minum, ternyata amat dimimpi-mimpikan oleh sebagaian besar warga Mugi Rahayu di Batu Ampar. Walau telah masuk program Penyedia Air Minum dan Sanitasi Masyarakat (PAMSIMAS) dan Sistem Penyediaan Air Minum Masyarakat Desa (SPAMDes), hingga PDAM, namun tidak semua desa yang ada pada kecamatan hasil pemekaran dari kecamatan Muara Bengkal mendapatkan air bersih.
Hal ini diungkapkan oleh Camat Batu Ampar, Yuriansyah kepada wartawan, bahwa dari 7 desa yang ada di Kecamatan Batu Ampar, dua desa terlayani air bersih PDAM. Sementara empat desa lainnya kini mendapatkan air bersih dari program PAMSIMAS dan SPAMDes. Namun hanya satu desa, yakni Desa Mugi Rahayu yang hingga kini belum layanan air bersih, baik dari PDAM maupun program SPAMDes dan PAMSIMAS.
“Desa Mugi Rahayu yang berjarak lebih kurang 40 kilometer dari pusat ibu kota Kecamatan Batu Ampar, saat ini masyarakat desa hanya mengandalkan ketersediaan air dari embung desa. Sehingga mewakili masyarakat desa tersebut, besar harapan kedepan masyarakat dapat menikmakti air bersih dari PDAM maupun program air bersih yang digarap Pemkab Kutim,” tukasnya.
Untuk saat ini, kebutuhan lain seperti listrik di Batu Ampar sudah secara bertahap terbenahi dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sementara itu untuk desa-desa lainnya diluar desa Mugi Rahayu, kebutuhan air bersih dapat dikatakan aman dan terkendali.
“Tinggal bagaimana kedepan kebutuhan air di Mugi Rahayu dapat diatasi melalui program PDAM atau program-program lain terkait penyediaan air bersih, agar pemerataan pembangunan melalui pemenuhan salah-satu kebutuhan hidup masyarakat dapat segera teratangani,” jelasnya lebih jauh. (Arso)