KALIORANG – Sejumlah temuan penting didapat Komisi Gabungan DPRD Kutai Timur (Kutim) saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi konsesi pertambangan PT Kobexindo Cement (KC) yang masuk di perbatasan Desa Sekerat Kecamatan Bengalon dan Desa Selangkau Kecamatan Kaliorang, Kamis (10/6/2021) kemarin.
Sidak yang dilakukan ini buntut geramnya perwakilan legislatif terhadap manajemen KC yang sudah diundang untuk rapat dengar pendapat (RDP) di Sekretariat DPRD Kutim, Rabu (9/6/2021) namun tidak bersedia hadir untuk duduk bersama karena alasan pandemi Covid-19. Banyak keluh kesah dari masyarakat sekitar yang masuk di meja para wakil rakyat mulai dari perizinan yang tidak lengkap hingga kendaraan berat melintas di jalan umum dekat bibir pantai.
Ditambah isu beberapa tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok yang keberadaan data visa kerjanya dipertanyakan. Teranyar, warga Kutai Timur (Kutim) dibuat heboh dengan persyaratan rekrutmen karyawan. Salah satu poinnya adalah harus menguasai bahasa Mandarin. Hal ini pula yang memantik beberapa anggota DPRD Kutim bereaksi ke lapangan.
Sidak dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Kutim Basti Sangga Langi didampingi Anggota Komisi A Sobirin Bagus, Ketua Komisi B Bidang Bidang Perekonomian dan Keuangan Faizal Rachman, Wakil Ketua Komisi B Novel Tyty Paembonan, Anggota Komisi C Bidang Pembangunan Jimmy, Wakil Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat Agusriansyah Ridwan, Anggota Komisi D Asmawardi, Plt Kepala Disnakertrans Kutim Sudirman Latief dan beberapa pejabat teknis dari Pemkab Kutim.
Ketika rombongan memasuki lokasi pertambangan, sejumlah alat berat langsung berhenti pada pukul 12.42 Wita. Diduga informasi sidak bocor. Rombongan berhenti di kamp para karyawan berbentuk barak yang digunakan sebagai kantor dan lainnya sebagai kamar tidur dengan fasilitas air conditioner (AC). Di area lain, cukup banyak alat berat berada di lapangan seperti truk HD, excavator, buldoser, forklift hingga dump truk. Alat-alat berat raksasa hilir mudik membuka lahan.
Saat ini progres dari pembangunan pabrik semen itu masih tahap pembukaan lahan. Aktivitas perusahaan semen hanya berjarak kurang lebih 500 meter dari Pantai Sekerat. Selain itu perusahaan juga sedang membangun dermaga yang menjorok ke laut dengan tanah urug.
Dari pantauan Media Ini, Komisi Gabungan DPRD Kutim langsung mendatangi kantor pimpinan proyek. Namun tidak ditemukan perwakilan manajemen KC. Justru yang berada di lapangan tampak pekerja TKA dari PT Hongshi Holding (sub kontraktor KC). Rombongan pun diterima pimpinan proyek bernama Mr Hang.(WAL)