Berita

Hari Kemerdekaan Asti Mazar : Kita Juga Harus Merdeka dari Covid-19

245
×

Hari Kemerdekaan Asti Mazar : Kita Juga Harus Merdeka dari Covid-19

Sebarkan artikel ini

WARTAKUTIM.CO.ID, SANGATTA – Merdeka berarti Indonesia tak lagi berada di bawah kekuasaan pemerintah negara manapun. Hal ini Bagi Wakil Ketua I DPRD Kutai Timur (Kutim), Asti Mazar, SE, M.Si, menjadi penanda bahwa Indonesia merupakan negara yang berdaulat.

Menjadi negara yang berdaulat berarti Indonesia memiliki kekuasaan tertinggi untuk mengatur kehidupan seluruh masyarakatnya dan memastikan keadilan serta kemakmurannya.

Asti Mazar menegaskan dengan mandat untuk mengatur masyarakatnya, pemerintah sepatutnya memastikan di masa sekarang tak ada lagi masyarakat yang merasa tertindas.

“Disini saya menegaskan, sebagai Wakil Ketua I DPRD Kutim, kami akan menjalankan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-undang, Peraturan Daerah, Peraturan/ Keputusan Bupati dan Kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten demi memastikan dimasa sekarang tak ada lagi masyarakat yang merasa tertindas,” terangnya.

Legislator Partai Golkar ini memaknai hari kemerdekaan sebagai momentum bagi generasi penerus bangsa, kaum milenial untuk terus berkarya memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Dalam memperingati hari kemerdekaan tidak hanya sekedar mengadakan acara atau kegiatan seremonial, namun juga sebagai generasi penerus bangsa juga memahami makna yang terkandung di dalamnya.

“Mari bersama-sama kita jadikan momentum hari kemerdekaan Indonesia ke-76 tahun ini sebagai pengingat bahwa perjuangan belum usai. Kemerdekaan Indonesia berperan sebagai kunci pembuka gerbang kebebasan masyarakat Indonesia untuk berperan. Pada akhirnya, perjuangan untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia ada di tangan kita, tangan penerus bangsa,” urainya.

Dia mengatakan tantangan terbesar saat ini adalah membawa masyarakat merdeka dari pandemi Covid-19 serta memulihkan semua sektor kehidupan, terutama ekonomi rakyat yang terhempas akibat pandemi.

Untuk itu, dia juga mengajak warga Kutim untuk saling bantu dan gotong royong guna pemulihan ekonomi.

“Gotong-royong harus menjadi pilar penanganan pandemi, baik terkait penanganan sektor kesehatan maupun pemulihan ekonomi dan bantuan sosial,” tutup Asti Mazar.