WARTAKUTIM.CO.ID, SANGATTA – Para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh muda, dan akademisi dari Sangkulirang, Kutai Timur, Kalimantan Timur, kembali mengangkat isu penting pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Sangkulirang, setelah mengalami kevakuman selama lima tahun sejak deklarasi pada bulan Pebruari 2019.
Untuk memperkuat usaha perjuangan DOB ini, berbagai kalangan telah bersama-sama membentuk sebuah organisasi baru yang diberi nama Forum Pengawal DOB Kabupaten Sangkulirang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sayid Sulaiman Al Idrus, Wakil Ketua Forum Pengawal DOB Kabupaten Sangkulirang, yang didampingi oleh Supriadi, S.Sos, Humas Forum Pengawal DOB. Mereka menjelaskan hal ini saat berkunjung ke Kantor Redaksi Media Online liputankutim.id di Bukit Pelangi, pada hari Minggu, 13 Agustus 2023.
“Kami akan kembali bergerak untuk mendorong perkembangan DOB, karena sejak dideklarasikan pada tahun 2019, inisiatif ini stagnan dan tidak berjalan. Mungkin saat itu ada pembatasan dari pemerintah pusat, yang menyebabkan tim yang dibentuk untuk ini tidak dapat melanjutkannya,” kata Sayid Sulaiman Al Idrus, yang akrab disapa Habib Icung.
Habib Icung menambahkan bahwa untuk mendukung upaya pembentukan Kabupaten Sangkulirang, semua anggota dan pengurus Forum Pengawal DOB Sangkulirang akan mengadakan pertemuan dan berkoordinasi dengan Tim 9, serta para Kepala Desa dan Ketua BPD di seluruh Kecamatan Sangkulirang.
Kegiatan konsolidasi dan koordinasi antara FPDOB Sangkulirang dan Tim 9, bersama para Kepala Desa dan BPD, akan diadakan pada hari Senin, 14 Agustus mendatang, di Sangkulirang.
“Hari Senin, 14 Agustus, kami akan membahas berbagai persiapan dalam upaya perjuangan DOB bersama-sama. Hasil dari pertemuan ini akan kami sampaikan kepada DPRD Kutai Timur di Bukit Pelangi pada Selasa, 15 Agustus 2023,” ujar Habib Icung dan Supriadi.
Wacana mengenai pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Provinsi Papua tetap akan terus didorong hingga terwujud. Meskipun terdapat perdebatan pro dan kontra terkait DOB Kabupaten Sangkulirang, usaha untuk mengadvokasi hal ini tetap ditekankan dan diperjuangkan. Keyakinan bahwa Kabupaten ini pantas untuk dijadikan Daerah Otonomi Baru didasarkan pada beberapa faktor, termasuk kondisi geografis Sangkulirang yang luas, potensi sumber daya alam yang melimpah, seperti batubara, minyak dan gas bumi, perkebunan kelapa sawit, serta potensi sektor kelautan.
“Kami, bersama seluruh masyarakat Sangkulirang, menyatukan pandangan ini. Kami, para pemuda, siap untuk berdiri di garis depan dan mengawal kesepakatan yang telah dibuat bersama Kepala Desa dan BPD terkait pemekaran ini. Kami akan terus mendorong inisiatif ini hingga tercapainya pemekaran,” ucap Sayid Sulaiman Al Idrus, yang juga dikenal dengan nama Habib Icung. Pernyataan ini diperkuat oleh Supriadi, S.Sos, yang dalam waktu dekat akan berangkat ke Sangkulirang untuk menghadiri pertemuan konsolidasi pada hari Senin mendatang. (WAL/*)