Berita

Pemkab Kutim Pelajari Pengembangan UMKM Berbasis Podcast di Jawa Timur

236
×

Pemkab Kutim Pelajari Pengembangan UMKM Berbasis Podcast di Jawa Timur

Sebarkan artikel ini

SANGATTA – Rombongan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melanjutkan agenda studi tiru mereka ke Jawa Timur (Jatim), berfokus pada mekanisme dan program pembinaan pelaku usaha. Kunjungan penting ini dilakukan di fasilitas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Selasa (11/11/2025). Delegasi Kutim dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Mahyunadi, didampingi istri Masriati, serta Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kutim, Teguh Budi Santoso, beserta jajaran.

Dalam peninjauan fasilitas, rombongan Kutim diperlihatkan berbagai sarana pendukung pengembangan UMKM, yang meliputi Ruang Perpustakaan, Ruang Podcast, dan Galeri UMKM. Fasilitas ini menjadi sarana esensial untuk membangun literasi digital, kreativitas konten promosi, serta penyediaan ruang pamer bagi produk pelaku usaha binaan UPT Jatim.

Kasi Pengembangan Pelatihan UPT Pelatihan Koperasi UKM Jatim, Doni Handoko Retrianto, memaparkan salah satu program unggulan yang menarik perhatian Kutim, yaitu inovasi media edukasi dan promosi UMKM melalui program “Safari Podcast”. Doni menjelaskan bahwa program ini sengaja dirancang untuk menyajikan konten inspiratif dan edukatif seputar pemberdayaan UMKM dan sektor koperasi, yang tidak hanya diproduksi di studio, tetapi direkam di berbagai lokasi di Jatim.

“Safari Podcast menjadi wadah berbagi cerita sukses, strategi, dan motivasi bagi pelaku UMKM. Ini kami buat agar edukasi dapat diterima dengan cara yang lebih menarik dan modern, sekaligus memperluas jangkauan informasi,” ujar Doni.

Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, memberikan apresiasi tinggi terhadap fasilitas dan program yang dimiliki UPT Jatim tersebut. Ia menilai pendekatan pembinaan yang mengedepankan teknologi informasi dan literasi digital ini sangat relevan dengan tantangan dan kebutuhan yang dihadapi pelaku UMKM Kutim saat ini.

“Ini menjadi contoh baik bagi kita. UMKM di Kutim harus mampu menyesuaikan diri dengan era digital, baik dalam pemasaran, literasi, maupun inovasi produk,” ucap Mahyunadi. (adv)