Berita

Akses Pendidikan dan Transportasi Hijau: Pemkab Kutim Siapkan Bus Listrik Gratis untuk Pelajar di Sangatta

237
×

Akses Pendidikan dan Transportasi Hijau: Pemkab Kutim Siapkan Bus Listrik Gratis untuk Pelajar di Sangatta

Sebarkan artikel ini

SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus memperkuat kualitas layanan pendidikan dan transportasi publik sebagai bagian dari upaya pembangunan daerah. Salah satu inovasi konkret yang sedang dipersiapkan adalah pengoperasian layanan bus listrik gratis yang ditujukan khusus bagi pelajar di Kutim, dengan uji coba operasional yang akan dimulai di wilayah Sangatta.

Program ini merupakan bagian integral dari 50 Program Prioritas Bupati dan Wakil Bupati Kutim yang bertujuan mewujudkan pemerataan akses pendidikan sekaligus mendukung kebijakan nasional menuju era transportasi rendah emisi. Bus listrik ini dirancang untuk berfungsi sebagai shuttle bus gratis yang melayani pelajar dari berbagai jenjang, mulai dari tingkat SD hingga SMA.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kutim, melalui penelitinya, Bagus Rai Wibowo, mengungkapkan bahwa saat ini timnya tengah melakukan studi kelayakan mendalam untuk menjamin efektivitas program dan kesiapan infrastruktur sebelum peluncuran. Kajian ini melibatkan kolaborasi antara Universitas Mulawarman (Unmul) dan sejumlah Perangkat Daerah (PD) kunci, seperti Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas PUPR, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim.

“Saat ini Brida Kutim sedang menguji kelayakan jalur dan posisi sekolah dari tingkat SD hingga SMA. Kami ingin memastikan bahwa transportasi bus listrik ini benar-benar sesuai dengan kondisi lapangan dan kebutuhan pelajar,” ujar Bagus di Kantor Brida Kutim, Rabu (12/11/2025) kemarin.

Bagus Rai Wibowo menjelaskan, studi kelayakan yang mereka lakukan mencakup analisis rinci mengenai rute yang optimal, perkiraan jarak tempuh, kebutuhan jumlah armada yang tepat, dan estimasi jumlah pengguna harian. Brida juga telah menggelar sidang pengendali mutu dengan tenaga Ahli Unmul dan OPD terkait untuk membahas rencana jalur hingga spesifikasi teknis kendaraan yang akan digunakan.

Dalam waktu dekat, Brida bersama Unmul akan melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) lanjutan dengan melibatkan Dishub, Dinas PUPR, Disdikbud, dan perwakilan sekolah guna memperkuat data dan sinkronisasi kebijakan di lapangan.

Bagus menambahkan, meskipun bus listrik dikenal sebagai kendaraan ramah lingkungan, tantangan utama program ini terletak pada keterbatasan jalur transportasi di Sangatta, yang saat ini hanya memiliki satu jalan utama. Meski demikian, Pemkab Kutim optimistis uji coba operasional dapat dilakukan tahun ini, sebelum masuk tahap implementasi penuh pada tahun berikutnya.

Melalui inovasi ini, Pemkab Kutim berharap mobilitas pelajar menjadi lebih mudah, efisien, dan aman, sekaligus menjadi langkah nyata daerah dalam mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih berkelanjutan.(kopi8/kopi13)