Berita

Bupati Ardiansyah Resmikan Pameran Miniatur Nabi dan Rasul di Masjid Agung Al-Faruq Kutim

461
×

Bupati Ardiansyah Resmikan Pameran Miniatur Nabi dan Rasul di Masjid Agung Al-Faruq Kutim

Sebarkan artikel ini

SANGATTA – Sebuah inisiatif edukatif yang digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim) kini telah dibuka secara resmi. Pameran miniatur sejarah Nabi dan Rasul tersebut diresmikan oleh Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, pada Minggu (16/11/2025) di pelataran Masjid Agung Al-Faruq. Pameran ini menampilkan jejak perjalanan dakwah Rasulullah SAW, perkembangan peradaban Islam global, hingga masuknya Islam ke wilayah Kutai, dan langsung menarik perhatian masyarakat sejak hari pertama pembukaannya.

Usai berkeliling mengamati seluruh area pameran, Bupati Ardiansyah menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Disdikbud Kutim. Ia memuji upaya dinas tersebut dalam menghadirkan media edukasi sejarah Islam yang dikemas secara interaktif dan menarik. Menurut Bupati, pameran ini bukan sekadar pajangan miniatur, melainkan sebuah narasi visual yang mengisahkan perjalanan panjang penyebaran Islam, termasuk konteks sejarah perkembangan Islam di Kalimantan Timur dan khususnya di Kutai.

“Saya mengapresiasi pameran miniatur sejarah Nabi Muhammad hingga sejarah dakwah dan perkembangan Islam di Kalimantan Timur, termasuk sejarah di Kutai. Kita tahu, bicara Kutim tentu tidak bisa dipisahkan dari Kutai yang memiliki jejak panjang peradaban,” ujar Bupati.

Pameran ini diselenggarakan di dalam sebuah bangunan miniatur Ka’bah yang berada di area Masjid Agung Al-Faruq. Miniatur tersebut, beserta seluruh koleksi sejarah yang dipamerkan, kini resmi menjadi aset Disdikbud Kutim dan akan tetap terpampang secara permanen sebagai salah satu pusat edukasi penting bagi masyarakat. Pengunjung dapat melihat berbagai miniatur yang menggambarkan kehidupan Nabi Muhammad SAW, perjalanan para Rasul, dan kronologi perkembangan Islam dari masa ke masa hingga masuknya Islam ke wilayah Kalimantan Timur.

Ardiansyah menilai keberadaan pameran tersebut sangat penting sebagai sarana pembelajaran pengetahuan sejarah Islam yang mudah diakses. Ia juga menyebutkan bahwa di Sangatta sendiri terdapat situs sejarah Islam, seperti makam di Kampung Kajang, Sangatta Selatan, yang merupakan bagian dari jejak awal penyebaran Islam di daerah tersebut.

Bupati pun meminta Disdikbud Kutim untuk segera berkoordinasi dengan seluruh sekolah di wilayah Kutim agar dapat menjadwalkan kunjungan siswa ke pameran miniatur tersebut. Menurutnya, pengalaman belajar langsung melalui visualisasi sejarah akan memberikan dampak yang lebih mendalam dan membekas bagi generasi muda.

“Pameran ini terbuka untuk umum. Tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga bisa menjadi ruang pembelajaran bagi seluruh masyarakat. Ini bukan sekadar menampilkan karya atau benda-benda sejarah, tetapi menjadi media untuk memahami peradaban Islam dan kisah Rasulullah SAW secara lebih utuh,” tegas Ardiansyah.

Pemkab Kutim, lanjutnya, berkomitmen untuk terus mengembangkan konsep wisata edukatif di wilayahnya. Ia berharap keberadaan pameran ini dapat menjadi bagian dari upaya menghadirkan destinasi wisata yang tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga memperkaya wawasan dan khazanah ilmu pengetahuan bagi masyarakat.