
WARTAKUTIM.com, Sangatta – Satu lagi pemuda Kutai Timur yang menyatakan diri siap maju sebagai kandidat bakal calon Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Musyawarah Daerah (Musda) yang akan digelar pada Desember tahun ini.
Figur kali ini berasal dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemkab Kutim . Dia adalah Awang Ari Jusnanta yang juga mantan Pelaksana Tugas (Plt) Camat Bengalon.
“Saya menyatakan diri maju sebagai Kandidat bakal calon Ketua KNPI Kutai Timur,”kata pria yang akrab disapa Awang Nanta ini, saat di wawancarai wartakutim.com, di Pemkab Kutim, Jumat (26/8) kemarin.
Menurut tokoh pemuda (Topum) asal Bengalon ini, dirinya maju sebagai calon ketua KNPI karena telah mendapat restu dari beberapa Organisasi Kepemudaan (OKP) yang memiliki hak suara di KNPI dan pengurus tingkat kecamatan (PTK).
“Alasan saya maju karena KNPI ini butuh kader-kader muda yang berlatar belakang organisasi yang dapat membawa KNPI Kutim jadi lebih baik ke depannya,”Katanya
“Saya juga pernah menjadi pengurus DPD KNPI Kutim. Setidaknya, saya sudah memiliki pengalaman ber KNPI. KNPI Kutim adalah laboratorium pemuda yang selalu melahirkan pemuda-pemuda yang ber kwalitas dan pemimpin pemimpin yang hebat,”terangnya.
Awang pun komitmen, jika dipercaya menjadi ketua KNPI Mamuju, maka organisasi induk pemuda itu harus didesain menjadi wadah bagi seluruh kader-kader terbaik dari semua OKP yang ada.
“Tentu komitmen saya secara pribadi, ke depan KNPI ini akan melahirkan banyak anak muda potensial untuk memberikan kontribusi bagi daerah dan bangsa. Saya sudah siapkan visi dan misinya,” tutupnya
Seperti diketahui, Sebelum telah muncul beberapa nama yang menyatakan menjadi balon Ketua KNPI Kutim. Dari data yang dihimpun media ini, sudah ada 7 nama yang telah menyatakan diri. Diantaranya adalah Alex Bhajo Wawo, Arham, Akbar, Jamaluddin, Felilung, Mariana, dan Said Anjas.
Munculnya nama Awang Ari Jusnanta, di bursa balon Ketua KNPI Kutim, menjadikan persaingan di Musda pemilihan Ketua pada bulan Desember 2016 mendatang akan semakin ketat.
(wal)