SANGATTA, Wartakutim.com — Melihat perkembangan sosial kemasyarakatan di Indonesia secara luas, dan perkembangan yang sama di Kutai Timur dengan banyaknya aliran-aliran radikal dan menurunnya moralitas pemuda . Pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kutim yang diketuai oleh H.M Adam menyelenggarakan kegiatan pelatihan da’i muda dengan tema, “Mencetak Da’i Muda Sebagai Sarana Penguatan Integritas Kebangsaan”. Acara ini digelar selama seminggu penuh mulai dari 23-29 November 2016 di Mts Nuru Hikmah di Gang Hidayatullah Sangatta Utara.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Sekda H. Irawansyah yang juga merupakan Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kutim, yang dalam kesempatan tersebut didampingi oleh Pembina MUI Kutim H. Sobirin Bagus. Pada kesempatan tersebut, Irawansyah mengatakan jika Pemkab Kutim amat mendukung kegiatan seperti ini. Mengingat erat kaitannya dengan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak dan berbudi luhur.
“Keberadaan da’i-da’i muda amatlah diperlukan oleh umat islam, yang pembekalannya melalui pelatihan yang diberikan oleh MUI Kutim. Apalagi saat ini kebutuhan akan adanya da’i-da’i muda yang membentuk umat dengan suasana menyejukkan dan memiliki wawasan kebangsaan yang tinggi amatlah perlu. Menjaga Kutim tetap tenang dan aman bukan hanya urusan pemerintah, namun menjadi kewajiban semua pihak termasuk elemen-elemen keagamaan,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua MUI Kutim H.M Adam mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan dasar pada da’i-da’i muda di Kutim agar mampu menjadi pioner dalam menjaga dan menguatkan integeritas kebangsaan yang dalam waktu-waktu terakhir amatlah memperihatinkan. “Agama sebagai landasan iman seseorang haruslah dapat memperkuat jati diri bangsa, agar jangan sampai terkoyak-koyak oleh susupan ideologi maupun intervensi negara asing,” ungkapnya lebih jauh.
Pembina MUI Kutim H. Sobirin Bagus dalam wawancara yang dilakukan oleh Wartakutim.com, menyebutkan jika kegiatan ini merupakan kegiatan yang bijak lagi cermat. Generasi muda memerlukan pemahaman akan arti pentingnya menjaga keutuhan NKRI. Mengingat masuknya pemahaman-pemahaman yang jauh dari nilai-nilai keislaman dan keluhuran bangsa Indonesia, dapat memecah-belah persatuan bangsa.
“Mereka adalah generasi muda yang mencintai bangsa dan negara, dengan adanya pelatihan ini maka ada batu pijakkan yang dimiliki sebelum terjun ke masyarakat. Kami sendiri setelah pelatihan ini, memberikan kesempatan pada da’i-da’i muda untuk melakukan pembinaan langsung pada masjid-masjid yang membutuhkan da’i. Untuk memberikan pemahaman keislaman yang sesuai dengan apa yang dilakukan ulama-ulama terdahulu, dimana menekankan pentingnya menjaga keutuhan bangsa Indonesia,” terangnya. (NALL)
