WARTAKUTIM.CO.ID, SANGATTA – Sekretaris Umum DPC Partai Demokarasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kutai Timur Suyono, SE melaporkan ketua umumnya Agiel Suwarno ke polisi. Laporan tersebut, terkait dana bantuan Pemkab Kutim terhadap parpolnya.
Menurut Suyono, penggunaan dana bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim terhadap DPC PDI-Perjuangan Kutim, tidak transparan dan hanya dikelolah oleh Agie Suwarno. Ia dianggap tidak pernah berkoordinasi dengan anggota partai lain dalam pengelolaan keuangan bantuan Pemkab Kutim.
Suyono, yang datang dengan mengenakan kemeja batik berwarnah merah dan celana hitam, langsung kebagian Satreskrim Polres Kutim dengan membawa berkas yang ditunjukkan ke awak media.
Dikatakannya, dalam penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) pun, Agiel tidak pernah berkoordinasi dengan anggota lain. Padahal, dana bantuan selama tiga tahun tersebut mencapai Rp. 127,4 juta lebih.
“Pengelolaan tidak pernah melibatkan dan berkoordinasi dengan anggota lain. Hal ini terjadi selama tiga tahun yaitu 2014 sampai 2016,” tutur Suyono saat ditemui awak media belum lama ini.
Suyono mengaku sudah menelusuri dokumen yang ada. Ia menduga, LPJ yang dibuat oleh Agiel tersebut fiktif.“Pihak – pihak yang ada dalam kwitansi atau tanda terima ternyata tidak ada. Kemungkinan besar LPJ tersebut adalah fiktif,” katanya.
“PDIP pada tahun 2014 mendapatkan dana sebesar Rp 37,4 juta. Tahun 2015 berkisar Rp 44,9 juta dan tahun 2016 sebesar Rp 44,9 juta. Semuanya berdasarkan SK Bupati Kutim,” terangnya.
Suyono meminta agar kepolisian dengan segera melakukan penyelidikan. Selain untuk menyelamatkan uang negara, menurutnya hal ini adalah untuk kebersihan nama partai berlambang Kepala Banteng dengan moncong putih ini di Kutim. Jika benar demikian, maka ia sangat menyayangkan sikap Agiel tersebut. *(AI/WK1)
