WARTAKUTIM.co.id, SANGATTA, Dewan Pengurus Daerah (DPD) KOmite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kutai Timur kembali mengadakan diskusi Publik “Kutim Kontemporer”. Namun diskusi kali ini berbeda dari diskusi sebelumnya. Jika sebelumnya diskusi ini selalu digelar di Hotel Royal Victoria Sangatta, untuk, Rabu (26/7/2017) Malam Kegiatan tersebut diselenggarakan di Caffe Coffe Times di Jalan Kenyamukan Sangatta.
Menurut Ketua KNPI Kutim Munir Perdana, Kutim Kontemporer malam tersebut dirangkai dengan kegiatan acara Milad KNPI yang ke- 44 tahun ini dan diskusi mengangkat tema “Meretas Arah Pariwisata Kutai Timur dengan menghadirikan narasumber kepala dinas Pariwisata Kaltim Syafrudin, Sekretaris dinas pariwisata Kutim, Ketua BPPD Kutim Lubis Effendi, Mantan Anggota Pansus Pariwisata DPRD Kutim Agusriansyah, Kabid Ekonomi dan Pariwisata Bappeda Kutim dan Nurul Karim yang mewakili pihak perusahaan Kaltim Prima coal.
“Kutim Kontemporer ini yang kedua kalinya kita adakan selama saya memimpin KNPI ini. Malam ini kita mengangkat tema tentang pariwisata. Kita juga malam ini ngadakan Milad KNPI yang ke-44 dengan perayaan sederhana pemotongan tumpeng,”katanya.
Dikatakannya, diangkatnya tema pariwisata ini dalam diskusi tersebut, karena Isu ini menjadi hangat sepanjang tahun ini dan menjadi trend di masyarakat Kutim. “kalau ingin berbicara jujur ini adalah hikmah dari dampak defisit yang melanda kabupaten Kutim. Setelah defisit baru banyak orang di Kutim berbicara tentang cara menghidupkan sektor pariwisata untuk menjadikan salah satu yang dapat menopang pendapatan asli daerah (PAD) diluar dari sektor tambang,”jelasnya.
Munir menambahkan setiap elemen masyarakat di Kutim seperti baik itu dari organisasi kemasyarakat,organisasi kepemudaan dan pemkab Kutim selalu berbicara tentang sektor sektor tersebut. Apalagi sektor pariwisata terbukti mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan dapat meningkatkan PAD bagi pemerintah daerah bahkan dapat menjadi sumber penghasilan negara.
“Semua lembaga di kutim dan pemkab kutim, menginginkan ada sektor lain yang bisa dihasilkan untuk menambah penghasilan daerah. Maka sektor pariwisata inilah salah satu sektor yang mampu untuk meningkatkan penghasilan tambahan untuk daerah baik skala regional maupun secara Nasional,”terangnya.
Disinggung tentang Kutim Kontemporer kedepannya, Munir belum dapat memastikan tema apa yang akan diangkat kedepannya dan tempat pelaksanaannya. Pihaknya masih melihat Isu hangat di masyarakat Kutim dan menyaring isu tersebut, apakah layak untuk didiskusikan di Kutim Kontemporer yang dulu bernama Sangatta Review ini.
“untuk tema-tema kedepannya kita belum dapat menetapkan dan memastikan. Nanti kita akan lihat perkembangan apa yang lagi hangat dan apa yang bersifat Urgen di masyarakat untuk kita bahas dalam diskusi publik Kutim Kontemporer nanti,”pangkasnya.