PDAM Tirta Tuah Benua Kutai Timur, mulai bulan Februari 2018 menerapkan kenaikan tarif tahap dua. Kepada pelanggan, Direktur Utama PDAM Kutim Aji Mirni Mawarni, adanya kenaikan tarif PDAM ini, mengingatkan pelanggan selalu hemat air.
Dalam siran persnya, diingatkan beberapa cara menlakukan penggematan air bersih seperti salah satunya dengan menggunakan kembali air buangan yang masih dapat dimanfatkan. Selain itu, rutin melakukan pengecekan instalasi air dirumahnya, apabila ada kebocoran dan kerusakan segera dilakukan perbaikan untuk mencegah kebocoran yang berakibat pada pembayaran rekening air yang dapat membengkak.
“Kami sangat mengharapkan pelanggan tidak lagi menggunakan pompa yang dipasang setelah meter air karena selain dapat mempercepat kerusakan pada meter air dan terganggunya tekanan air pada jaringan pipa, juga akan menyebabkan semakin mahal pembayaran air pelanggan akibat dari putaran pada meter air yang semakin cepat. Jika memang harus menggunakan pompa untuk menaikkan air ke tandon, hendaknya pelanggan memiliki tampungan yg letaknya rendah setelah meter air, setelah tampungan baru dipasang pompa utk menaikan air ke tandon,” imbuhnya.
Disebutkan, PDAM terus berupaya memperbaiki layanan, selain secara bertahap menambah pompa-pompa cadangan baik di intake maupun di IPA, dalam waktu dekat hingga bulan Juni 2018, PDAM akan fokus melakukan pemasangan listrik dari PLN.
Diakui, dengan menggunakan listrik PLN, diharapkan dapat menurunkan biaya operasional dan PDAM dapat optimal melayani masyarakat dimana pendistribusian air ke pelanggan dapat 24 jam. “Hemat air, hemat biaya karenanya jangan biarkan air terbuang percuma,” pesan wanita yang akrab disapa Mawar ini.(IA)
