WARTAKUTIM.CO.ID, KUARO- Ketergantungan ekonomi Kalimantan Timur dari sumber daya alam, minyak, gas dan batubara, pasti berakhir. Diperkirakan tahun 2030, provinsi ini sudah harus mandiri tanpa pendapatan dari sektor yang tidak terbarukan itu.
Sejak 10 tahun lalu Rusmadi Wongso mengakui mendampingi Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak untuk merencanakan dan merealisasi program tranformasi ekonomi. Banyak langkah pembangunan yang berhasil dilakukan, namun masih banyak juga yang belum terlaksana.
“Sejak awal Pak Awang Faroek Ishak, guru saya, mendorong saya maju sebagai Gubernur Kaltim karena alasan ini. Melanjutkan program transformasi ekonomi Kaltim yang sudah kami laksanakan bersama,” ucap Rusmadi, Kamis (12/4/2018), saat sosialisasi di Desa Keruang Paser Jaya Kecamatan Kuaro Kabupaten Paser.
Transformasi ekonomi dari yang semula bergantung sektor tambang ke sektor terbarukan, merupakan pekerjaan besar dan membutuhkan kecepakatan. “Saya sanggup. Ini tantangan tugas seorang gubernur ke depan,” tutur mantan Sekdaprov Kaltim ini.
Pekerjaan besar yang telah dirintis Gubernur Awang Faroek Ishak terkait transformasi ekonomi Kaltim di antaranya adalah beroperasinya kawasan industri Kariangau, pembangunan jembatan Pulau Balang hingga akan beroperasi Bandara Samarinda Baru bulan Mei ini.
“Kemudian ada pelabuhan internasional Maloy Kutai Timur. Jalan tol dan pembangunan rel kereta api,” ucapnya. Walaupun banyak hambatan yang terjadi di lapangan, sehingga proyek pekerjaaan itu diantaranya seolah mandeg, tapi Rusmadi-Safaruddin akan memperjuangkan kembali.
Mendengar Rusmadi menjelaskan dengan detil rencananya jika kelak menjadi Gubernur bersama dengan Irjen Pol (purn) Safaruddin sebagai wakilnya, massa sekitar 300-an orang menyambut antusias. Hadir pula tokoh masyarakat dari Paguyuban Jateng dan DIY di Paser, tokoh kerukunan dari suku Banjar dan tokoh adat Paser dan juga hiburan tarian budaya.
Di hadapan masyarakat, Rusmadi mengungkapkan dirinya akan melanjutkan program transformasi ekonomi Kaltim yang bergantung sektor batubara dan migas beralih ke sektor lain seperti pertanian dan pariwisata.
“Saat saya menjadi Kepala Bappeda Kaltim, ya soal tranformasi ekonomi ini pekerjaan sehari-hari saya. Kami harus merumuskan agar setiap program terukur,” kata Rusmadi.