Berita

Kekayaan Budaya Dielaborasi: Bupati Ardiansyah Buka Festival Magic Land Kutim ke-2, Pamerkan The Soul of Magicland

247
×

Kekayaan Budaya Dielaborasi: Bupati Ardiansyah Buka Festival Magic Land Kutim ke-2, Pamerkan The Soul of Magicland

Sebarkan artikel ini

SANGATTA – Lapangan Polder Ilham Maulana menjadi pusat perhatian pada Jumat (14/11/2025) malam, saat ratusan penonton memadati acara pembukaan Festival Magic Land Kutai Timur (Kutim) ke-2 Tahun 2025. Digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, festival ini secara resmi dibuka oleh Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, didampingi Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim Padliansyah, serta unsur Forkopimda.

Pada edisi kedua ini, sorotan utama panggung Magic Land tertuju pada karya berjudul “The Soul of Magicland Kutim”. Karya tari utama tersebut merupakan representasi visual yang kuat mengenai keindahan, keberagaman, serta harmoni yang terjalin antara suku-suku di Kutim. Tarian ini secara khusus menonjolkan dua pilar budaya utama, yakni budaya pesisir dan pedalaman, yang disajikan melalui gerakan yang dinamis, energik, dan modern, namun tetap berakar kuat pada tradisi lokal.

Dalam laporannya, Padliansyah, mewakili panitia, menyampaikan apresiasi atas sinergi dan kolaborasi yang terjalin dari seluruh pihak. Ia menegaskan bahwa Magic Land adalah sebuah ruang yang didedikasikan untuk imajinasi, kreativitas, dan memupuk kebanggaan atas kekayaan budaya Kutim. “Festival ini adalah bukti bahwa Kutim tidak hanya kaya sumber daya alam, tapi juga kaya budaya, talenta muda, dan energi kreatif,” ujarnya, sambil memohon maaf atas ketidakhadiran Kepala Disdikbud Kutim.

Padliansyah menegaskan bahwa penyelenggaraan Festival Magic Land sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Meskipun disiapkan secara sederhana, festival ini ditargetkan menjadi ikon budaya Kabupaten Kutim. Selama tiga malam ke depan, berbagai pertunjukan seni dari beragam suku di Kutim akan tampil menghibur masyarakat.

Rangkaian kegiatan kebudayaan Disdikbud pun berlanjut sepanjang bulan ini:

  • Pada Minggu (16/11/2025) akan digelar Pameran Sejarah Budaya Islam di Masjid Agung Al-Faruq.

  • Disusul Festival Pesona Budaya pada 21–23 November 2025 di Lapangan Helipad Bukit Pelangi.

  • Puncaknya adalah Festival Musik Anti Narkoba pada 28–30 November 2025 di Kecamatan Bengalon.

Dalam sambutannya, Bupati Ardiansyah Sulaiman menyampaikan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah dan budayanya. Ia menekankan pentingnya peran Kutim dalam peta budaya nasional.

“Kutim adalah bagian dari bangsa Indonesia yang kaya akan warisan leluhur, kaya akan tradisi, kaya akan jejak sejarah. Oleh karena itu, tugas kita bersama adalah menjaga, memelihara, dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya tersebut,” sebutnya.

Bupati menambahkan bahwa Kutim yang heterogen dan terdiri dari berbagai suku adalah letak kekuatannya. Selain itu, kekayaan alamnya telah membawa bukti sejarah luar biasa. Ia menyinggung temuan penting mengenai sejarah kehidupan manusia purba di Kalimantan Timur yang diperkirakan berusia 10.000 tahun sebelum Masehi.

Oleh sebab itu, Bupati meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya Bidang Kebudayaan, untuk terus menggali, meneliti, dan mempublikasikan kekayaan sejarah dan budaya Kutim.

“Ini bukan hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga menjadi kontribusi Kutim bagi kebudayaan nasional,” urainya.

Bupati turut menegaskan Festival Magic Land yang dilaksanakan malam ini adalah salah satu ikhtiar Kutim untuk merawat dan memajukan kebudayaan. “Melalui seni tari, musik, dan karya kreatif lainnya, kita menunjukkan bahwa Kutim bukan hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga kaya akan talenta, kreativitas, dan identitas budaya. Semoga festival ini menjadi ruang ekspresi, ruang apresiasi, serta ruang perjumpaan bagi seluruh masyarakat Kutim,” tutup Bupati Ardiansyah. (adv)