Berita

Bupati Ardiansyah Buka Pameran Sejarah Nabi dan Perkembangan Dakwah Lokal

240
×

Bupati Ardiansyah Buka Pameran Sejarah Nabi dan Perkembangan Dakwah Lokal

Sebarkan artikel ini

SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menegaskan komitmennya untuk memperkuat literasi sejarah keagamaan di daerah. Hal ini ditandai dengan pembukaan resmi Pameran Miniatur Sejarah Nabi dan Perkembangan Islam yang dilaksanakan di pelataran Masjid Agung Al-Faruq, Minggu (16/11/2025). Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, meresmikan acara yang digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim ini.

Pameran edukatif ini dirancang khusus sebagai upaya konkret untuk melestarikan dan mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, mengenai sejarah panjang penyebaran agama Islam. Materi pameran tidak hanya berfokus pada replika perjalanan Nabi Muhammad SAW, tetapi juga secara khusus menyajikan rangkaian panel informatif mengenai jejak masuk dan berkembangnya Islam di Kutim, yang meliputi jalur pesisir, sungai, hingga pedalaman.

Dalam sambutannya, Bupati Ardiansyah Sulaiman memberikan apresiasi tinggi kepada Disdikbud atas inisiatif ini. Beliau menekankan bahwa kegiatan ini adalah sarana yang sangat penting untuk memperkaya wawasan sejarah dan keagamaan masyarakat.

“Pameran ini bukan hanya menampilkan sejarah Nabi Muhammad, tetapi juga sejarah dakwah dan perkembangan Islam di Kalimantan Timur, dan Kutim pada khususnya,” ujar Ardiansyah.

Bupati berharap pameran ini dapat menjadi media pembelajaran lintas generasi, sehingga pemahaman akan peradaban Islam di Kutim dapat terus kuat dan terpelihara.

Materi pameran menjelaskan bahwa penyebaran Islam ke Kalimantan Timur telah berlangsung sejak abad ke-7 hingga ke-10 Masehi melalui jalur perdagangan internasional. Para pedagang dari Arab, Persia, Gujarat, dan Tiongkok memainkan peran kunci di wilayah pesisir. Pengaruh Islam kemudian menguat melalui Kesultanan Banjar pada abad ke-16, yang menjadi pusat syiar Islam di kawasan selatan Kalimantan.

Berbagai peninggalan bersejarah, seperti Masjid Jami As-Salam Bengalon, masjid tua di Muara Wahau, Masjid Ar-Rahmah Sangkulirang, dan Masjid At-Taubah di Sangatta Selatan, menjadi bukti nyata perkembangan komunitas Islam di wilayah ini.

Bupati Ardiansyah menutup sambutannya dengan mengajak seluruh pelajar dan masyarakat umum untuk memanfaatkan pameran ini sebaik-baiknya, sebagai upaya kolektif dalam memperkuat pemahaman sejarah dan nilai-nilai keislaman di Kabupaten Kutai Timur. (adv)