Berita

DP3A Tekankan Transisi Mindset: Perempuan DWP Kutim Didorong Jadi Penopang Ekonomi Keluarga Melalui Kewirausahaan

224
×

DP3A Tekankan Transisi Mindset: Perempuan DWP Kutim Didorong Jadi Penopang Ekonomi Keluarga Melalui Kewirausahaan

Sebarkan artikel ini
DP3A Tekankan Transisi Mindset: Perempuan DWP Kutim Didorong Jadi Penopang Ekonomi Keluarga Melalui Kewirausahaan

SANGATTA – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Timur (Kutim) menekankan perlunya transisi pola pikir di kalangan perempuan, khususnya anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP), dari konsumtif menjadi adaptif dan produktif. Inisiatif ini merupakan komitmen DP3A untuk tidak hanya melindungi, tetapi juga memberdayakan perempuan secara ekonomi sebagai respons terhadap tantangan zaman.

Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan DP3A Kutim, Dina Frihandini, menjadi suara terdepan dalam menyampaikan visi ini. Dina menegaskan bahwa tantangan ekonomi yang semakin kompleks menuntut keluarga—khususnya perempuan sebagai manajer rumah tangga—untuk jauh lebih adaptif dan berpikir kreatif.

“Di tengah perkembangan zaman yang begitu cepat dan tantangan ekonomi yang semakin kompleks, keluarga—dan khususnya kaum perempuan—dituntut untuk mampu beradaptasi dan berpikir kreatif dalam menghadapi berbagai situasi,” ungkap Dina. Ia menambahkan, pola pembangunan keluarga tidak bisa lagi bersifat statis. Perempuan harus dibekali pengetahuan dan keterampilan agar mampu menjadi penopang ketahanan ekonomi keluarga melalui ide-ide kewirausahaan.

DP3A menilai, penguatan kapasitas perempuan di lingkungan DWP sangat strategis mengingat mereka adalah bagian dari keluarga birokrat, yang secara langsung menjadi fondasi pertama bagi pembangunan masyarakat yang berdaya. Penguatan ini pada akhirnya akan memperkuat kontribusi sosial dan ekonomi di Kutai Timur secara keseluruhan.

Untuk memastikan transfer ilmu yang efektif, DP3A menggandeng narasumber dari praktisi dan komunitas wirausaha, salah satunya Komunitas Tangan Di Atas (TDA) dengan pemateri Naning Trilestari. Materi yang disampaikan tidak hanya sebatas pengenalan peluang usaha rumahan (home industry), tetapi juga penekanan pada perubahan mindset dari pola konsumtif menjadi pola produktif dan inovatif.

Wakil Ketua II DWP Kutim, Evy Poniso, menyampaikan apresiasi mendalam atas sinergi antarlembaga ini. Ia melihat kolaborasi ini sebagai langkah strategis yang sangat diperlukan untuk memperkokoh peran perempuan di tengah tekanan ekonomi.

“Ini menunjukkan komitmen DP3A dalam melihat perempuan sebagai subjek pembangunan, bukan hanya objek,” tutur Evy.

Melalui upaya pendampingan ini, DP3A berharap anggota DWP yang hadir dapat menjadi duta-duta entrepreneurship di lingkungan birokrasi masing-masing, menularkan pola pikir kewirausahaan, dan pada akhirnya, memperkuat kontribusi perempuan dalam mewujudkan ketahanan dan pembangunan daerah Kutai Timur yang inklusif.