Berita

Dinsos Kutim Jadikan Pelatihan UEP sebagai Strategi Utama Pemberdayaan Masyarakat Miskin

380
×

Dinsos Kutim Jadikan Pelatihan UEP sebagai Strategi Utama Pemberdayaan Masyarakat Miskin

Sebarkan artikel ini

SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Sosial (Dinsos) terus menunjukkan komitmen kuat dalam mentransformasi masyarakat miskin agar lebih berdaya dan mandiri secara ekonomi. Strategi andalan yang dijalankan untuk pemberdayaan sosial di daerah ini adalah melalui program Pelatihan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).

Ditemui wartawan di ruang kerjannya, Kepala Dinsos Kutim, Ernata, menjelaskan program UEP ini merupakan inisiatif kolaboratif yang melibatkan sinergi antara Dinsos Kutim, Kementerian Sosial (Kemensos), dan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Model pemberdayaan ini tidak hanya sekadar memberikan bantuan berupa modal atau alat usaha, melainkan fokus pada pembekalan keterampilan spesifik kepada para peserta yang disesuaikan dengan potensi dan minat individu mereka.

“Kita tidak ingin warga hanya bergantung pada bantuan. Maka lewat UEP, mereka kita latih dulu keterampilannya, seperti tata boga, tata rias, atau usaha kuliner. Setelah itu baru kita bantu alat dan bahan usahanya,” jelas Ernata.

Ernata menambahkan, sasaran utama program ini adalah keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Melalui pendekatan pemberdayaan berbasis keterampilan, Dinsos berupaya menciptakan perubahan mendasar dari pola pikir penerima bantuan menjadi pelaku usaha kecil yang produktif dan mandiri.

“Harapannya, masyarakat bisa bangkit dan tidak lagi sepenuhnya bergantung pada bantuan pemerintah. Kita ingin mereka tumbuh lewat usaha sendiri,” tambahnya.

Selain pelatihan, Dinsos Kutim juga menyiapkan pendampingan dan evaluasi rutin untuk memastikan keberlanjutan usaha para penerima manfaat. Pendamping sosial di lapangan berperan membantu peserta dalam mengelola usaha, memasarkan produk, hingga mengakses jejaring kemitraan.

Ernata menegaskan, tujuan utama program ini bukan sekadar mengentaskan kemiskinan secara sementara, tetapi membangun kemandirian jangka panjang bagi masyarakat Kutai Timur.

“Kalau mereka sudah punya usaha sendiri, itu artinya sudah ada satu keluarga yang berhasil kita lepaskan dari ketergantungan pada bantuan,” tegasnya.

Dengan program UEP, Dinsos Kutim berharap masyarakat tidak hanya menerima manfaat secara ekonomi, tetapi juga memperoleh rasa percaya diri dan nilai keberdayaan untuk memperbaiki kualitas hidupnya. (adv)