Sangatta, Wartakutim.com,-
Dalam rangka menyambut tahun ajaran baru 2014/2015, Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) menggelar Stadium General VIII yang mengangkat tema “Peran Perguruan Tinggi Islam dalam Pengembangan Kewirausahaan di Indonesia”, yang berlangsung pada Kamis (23/10) lalu di Hall STAIS.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 600 orang mahasiswa dan mahasiswi baru, yang mana merupakan kegiatan wajib bagi para mahasiswa untuk memberikan gambaran mengenai pola perkuliahan dengan mengedepankan kondisi kekinian yang terjadi di masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut Ketua STAIS Prof. Dr. Siti Muriah memberikan gambaran penting mengenai peranan STAIS sebagai sebuah perguruan tinggi islam di Kutim, yang mampu turut bersaing dengan perguruan tinggi lainnya baik yang ada di Kutim maupun luar Kutim. Kegiatan sendiri dibuka oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Mugeni, yang bertindak mewakili Bupati Isran Noor pada acara yang berkaitan dengan dunia pendidikan tersebut.
Asisten IV Mugeni dalam sambutannya menyebutkan jika mahasiswa dan mahasiswi STAIS merupakan cerminan dari berkembangnya dunia pendidikan tinggi di Kutai Timur. Sebagai sebuah perguruan tinggi yang hadir hampir bersamaan dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Sangatta, tentu keberadaan STAIS dirasa sangat membantu penyebaran pilihan bagi calon mahasiswa dalam menentukan fakultas maupun program studi yang mampu menjembatani keinginan individu dalam mendapatkan ilmu secara benar dan sesuai dengan masa kekinian.
“Berbicara mengenai perkembangan ekonomi, dalam lingkungan kecil bisa kita lihat dari jumlah mahasiswa dan mahasiswi baru di STAIS yang berjumlah 600 orang lebih. Bayangkan saja jika satu orang mahasiswa menabung lantas kemudian membuka usaha kreatif sembari kuliah, maka jika setiap mahasiswa baru yang berjumlah 600 orang tersebut bergerak melakukan upaya serupa. Tentu perkembangan ekonomi daerah menjadi sangat terbantu, bukan bicara soal besar kecilnya keuntungan yang diperoleh, akan tetapi bagaimana pola tersebut mampu menjembatani konsep pengembangan ekonomi syariah,” jelas Mugeni.
Seluruh mahasiswa dan mahasiswi baru nampak mengikuti acara yang dimulai pukul 09.30 Wita hingga selesai, apalagi dua orang pemateri dalam kuliah perdana membawakan materi yang membuka pemikiran mengenai potensi pertumbuhan ekonomi deengan sistem syariah. Mulai dari Sub Branch Manager Bank Syariah Mandiri yakni Heriyadi, yang mengantarkan materi mengenai peranan bank-bank syariah terhadap pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia. Adapun pemateri kedua berasal dari STAIN Samarinda yakni Dr. Hj. Siti Hidajatul Hidjah, M.Si yang mengetengahkan dampak krisis ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektro informal.
Ketua STAIS Siti Muriah mengungkapkan jika pihaknya terus berupaya menjadikan kampus yang dipimpinnya menjadi perguruan tinggi yang maju dan berkualitas. Memang hal ini bukanlah suatu yang mudah dilakukan, akan tetapi perkembangan yang ada sekarang ini dapat dikatakan sebagai faktor pendukung utama dalam menuju cita-cita menghasilkan sumber daya manusia yang siap pakai dan mumpuni dengan kebutuhan dan perkembangan jaman.
“Tema stadium general memang searah dengan perkembangan ekonomi kekinian, terlebih STAIS memiliki jurusan Ekonomi Syariah yang berjalan pada tahun akademis 2012 lalu hingga sekarang. Pengupayaan ekonomi syariah yang selaras dengan pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah, diharapkan mampu menjadikan mahasiswa dan mahasiswi STAIS terpacu untuk turut terlibat secara praktis maupun akademis dalam kegiatan ekonomi kekinian,” ujar wanita berkacamata ini. (Adv/kmf3)