Wartakutim.com| Sangatta ; Pengurus Pusat Himpunan Pelajar Mahasiswa Kutai Timur (PP-HipmaKT) Arham Alfarabi sangat Prihatin terhadap pelajar dan mahasiswa Kutim yang menimbah ilmu diluar kutim, khususnya dipulau jawa dan beberapa daerah lainya, meraka terancam tidak dapat menempati asrama pelajar dan mahasiswa kutim karena beberapa bulan ini belum menyelesaikan proses pembayaran sewa asrama.
“Sudah beberapa bulan ini adik adik mengadukan ke kami tentang hal sewa rumah ini, mereka disana yang menempati Asrama Putra (Aspura) diJogja sudah diusir oleh pemilik rumah yang dijadikan asrama jika tidak menyelesaikan dalam waktu dekat ini pembayaran sewa rumah itu” Kata Arham saat dihubungi media ini Kamis (19/9).
Disebutkan jumlah pelajar dan mahasiswa yang menempati asrama dibeberapa kota , rata rata berjumlah duapuluh orang, walau ada juga dari mahasiswa yang tidak menempati asrama tersebut, namun asrama itu tidak hanya dijadikan sebagai tempat tinggal tapi juga di jadikan tempat komunikasi untuk para pelajar dan mahasiswa Kutim.
“Saya sangat berharap Pemkab kutim dapat memberikan solusi, sehingga adik adik pelajar dan mahasiswa yang menempuh ilmu dibeberapa kota dapat belajar dengan tenang dan tidak terlalu memikirkan masalah asrama atau mereka semua akan terusir dari sana”Paparnya.
Hal ini lanjut Arhan, sudah beberapa kali disampaikan kepemkab Kutim melalui Bappeda dan dinas Pendidikan Kutim untuk dimasukkan dalam anggaran biaya sewa rumah tersebut, tetapi hingga saat ini masih belum jelas.
“Sudah dua kali kami mengadakan Hearing dengan Bappeda Kutim, untuk dapat solusi kongkrit, namun hingga saat ini belum ada titik terangnya”. Katanya
“Kami juga sudah bertemu dengan kepala dinas Pendidikan Imam Hidayat, pihaknya masih belum berani mengambil keputusan karena takut dengan adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) tentang aturan dana hibah” Tambahnya
Dikatakannya jika tidak ada solusi dengan hal ini, pelajar dan mahasiswa akan mengancam melakukan aksi demo dibeberapa daerah dimana yang menempati asrama tersebut.
“Kami sangat berharap Pemkab Kutim mau peduli dengan hal ini, carikan jalan yang terbaik agar adik adik pelajar dan mahasiswa bisa dengan tenang belajar disana” harapnya Arham kepada pemkab Kutim.
[Imran]