
wartakutim.com | SANGATTA, Meski sejak Jumat (20/9) lalu, jabatan Kapolres Kutim diserahterimakan dari AKBP Budi Santosa S.Ik kepada AKBP Edgar Diponegoro, namun secara resmi mantan Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Kaltim, baru melaksanakan aktifitasnya di Mpaolres Kutim, Senin (23/9).
Pisah sambut antara Budi Santosa dan Edgar Diponegoro ini, berlangsung dalam suasana sederhana namun berkesan. Kapolres Edgar sendiri, mengaku penempatannya sebagai Kapolres Kutim merupakan amanah negara dan pimpinan yang harus dilaksanakan maksimal.
Namun ia mengaku, sehebat apapun seorang pimpinan tidak akan berhasil tanpa dukungan semua komponen yang ada dalam organisasi.
“Kutai Timur sebagai daerah yang sedang membangun, sehingga pertumbuhan penduduk meningkat pesat karena banyak pencari datang terutama di sektor perkebunan dan pertambangan,” sebut Edgar.
Sebagai daerah berkembang, diakui Edgar banyaknya penduduk menyebabkan angka kriminalitas meningkat terutama pada daerah – daerah padat penduduk seperti Sangatta, Bengalon dan Muara Wahau.
“Tentu kebijakan yang diambil tidak jauh berbeda dengan kebijakan yang sudah dilakukan Pak Budi Santosa serta kapolres sebelumnya, fokus utama bagaimana masyarakat bisa merasa aman dan nyaman,” kata Edgar kepada wartawan setelah melakukan serahterima dengan AKBP Budi Santosa.
Sementara AKBP Budi Santosa yang mendapat tugas baru sebagai Wakil Direktur Reskrim Polda Kaltim, mengakui, Kutim sebagai daerah lintasan trans Kalimantan mempunyai karateristik tersendiri.
“Saya terkesan bagaimana jajaran Polres Kutim bisa mengungkap dan menangkap jaringan narkoba internasional, selain itu beberapa kasus besar lainnya sehingga bisa dituntaskan sampai pengadilan,” ujar Budi Santosa.(din)