wartakutim.com || SANGATTA : Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko mengingatkan masyarakat Kutim untuk menjaga dan melestarikan serta memanfaatkan sumber daya alam dengan maksimal dan mensejahterakan rakyat.
TNI merupakan bagian dari rakyat dan memang dilahirkan oleh rakyat, karenanya selalu berada di tengah-tengah masyarakat. Sebagai alat keamanan negara, TNI yang baru memperingati ulang tahun ke 68 merupakan bagian yang terpisahkan dengan rakyat, ujar Panglima TNI Moeldoko, mengedapankan tema profisional, militian, ulet dan bersama rakyat TNI kuat.
Tema HUT TNI ke 68 dikemukakan, tiada lain untuk semakin menggelorakan semangat ketahanan terutama saat terjadi bahaya oleh negara luar, akan dikerahkan semua kekuatan yang ada dikerahkan demi mempertahankan NKRI. “Sayangnya sampai sekarang UU masih digodok di DPR, jika UU itu disahkan akan membantu aparat keamanan untuk mengamankan negara dari berbagai ancaman dari pihak manapun,” ujar Panglima Moeldoko, saat berlangsung silahturahmi antara Penglima TNI dengan Gubernur Awang Faroek Ishak, serta jajaran Pemkab Kutim, Jumat malam tadi (11/10).
Terhadap perhatian Pemkab Kutim selama ini kepada TNI, Panglima Moeldoko memberikan penghargaan diantaranya areal latihan gabungan serta keterlibatan prajurit TNI dalam pembangunan layak huni.
Ia mengakui, ketika bertugas di Kodam sempat menilai Pulau Jawa merupakan masa lalu sedangkan Kalimantan masa depan. Pertimbangan itu, dikemukakan Jendral TNI Moeldoko berkaitan dengan potensi Kutim terutama Kaltim yang kaya dengan alam. “Apa yang tidak ada di Kutim, dibawah ada batubara diatas ada kayu dan CPO serta lainnya,” ungkap Jendral TNI Moeldoko.
Bercermin konflik di sejumlah negara seperti Afrika, ia mengaku kekayaan SDA juga melimpah namun karena akibat kurang harmonisnya hubungan antara pemerintah dengan rakyat menyebabkan konflik berkepanjangan. “Kebersamaan dan kedamain itu harus dijaga, terutama dalam mengelola SDA yang ada sehingga sama-sama merasakan namun tidak merugikan pihak manapun,” ujar Panglima Moeldoko dalam acara yang dihadiri sejumlah kepala daerah anggota APKASI diantaranya Bupati Karanganyar Jawa Tengah.
Sebelumnya, Bupati Isran Noor memaparkan kondisi daerahnya yang baru berusia 14 tahun pada 12 Oktober besok. Sebagai bupati yang daerahnya baru berusia remaja, Isran mengakui masih banyak hal yang harus dilakukan terutama dalam mensejahterakan rakyat. “Warga miskin di Kutim sekarang sudah berkurang signifikan tinggal enam persen, lima tahun sebelumnya sekitar tiga puluh persen,” jelas Isran.
Sementara Gubernur Awang Faroek Ishak yang pernah memimpin Kutim 2 kali, mengakui Kutim mengalami perkembangan signifikan. Namun, ia mengharapkan pembangunan lebih fokus dan merata sehingga kemajuan pembangunan Kutim seutuhnya bisa dirasakan semua lapisan masyarakat. “Kita bangga dengan Kutim karena sudah tidak ada lagi kecamatan terisolasi, beberapa kecamatan sudah bisa dihubungan dengan jalur darat kecuali Sandaran yang berada Selat Makassar,” sebut Awang Faroek Ishak.
Dalam acara silahturahmi yang juga dihadiri Pangdam VI /Mulawarman, Wakapolda Kaltim serta pejabat dan perwira TNI / Polisi ditandai dengan penyerahan cendramata antara Bupati Isran Noor kepada Panglima TNI Moeldoko, Gubernur Kaltim, Pangdam VI/Mulawarman serta Wagub Sumatera Utara. Sementara Panglima TNI Moeldoko memberi cendramata berupa plakat kepada Bupati Isran.
Acara silahturahmi yang berlangsung di Gedung Serba Guna Pemkab Kutim, menjadi semarak ketika Gubernur Awang Faroek Ishak ikut menendangkan dua lagu kesenangannya, kemudian Bupati Karang Anyar Rina Iriani dengan dua tembang favoritnya, diantaranya berlirik Jawa.(wk-01)