Wartakutim.com || Sangatta ; Dua Dari Lima Mahasiswa yang menjadi korban Kebakaran rumah barakan pada selasa (15/10) lalu, merasa cemas karena dokumen berharga miliknya seperti ijasah tidak dapat terselamatkan.
Menurut salah seorang mahasiswa yang menjadi korban kebakaran Ferdi logo, kelima mahasiswa itu merupakan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Sangatta. Dan mahasiswa yang tidak sempat menyelamatkan barang berharganya seperti ijasah adalah Isnawati dan Zakaria.
“Saat kejadian itu teman teman (Mahasiswa) sedang silaturahmi kerumah keluarganya, sebab peristiwa kebakaran itu bertepatan dengan hari raya Idul Adha” Kata logo kepada wartakutim saat ditemui di DPD KNPI Kutim, Rabu, (16/10).
Pada saat kejadian lanjut Logo, suasana barakan kost lagi agak sepi, sebagian dari mereka sedang mengadakan silaturahmi kerumah kerabat dan keluarganya sehingga tidak sempat menyelamatkan barang berharga milik mereka.
“Beruntung dalam kejadian itu, ijasah saya sempat terselamatkan, pada saat kejadian saya hanya menyelamatkan tas yang berisikan ijasah dan beberapa dokumen penting lainnya,” ungkapnya.
Logo menambahkan “Setelah api mulai membesar saya mulai panik dan berusaha menyelamatkan diri, sehingga saya tidak memikirkan lagi barang lain seperti pakaian dan barang lainnya. Pakaian menyisahkan yang dibadan saja” terang Aktivis mahasiswa ini.
Seperti diwartakan, saat ummat Islam melakukan silahturahmi idul adha, tiba-tiba digemparkan dengan amukan si jago merah dari salah satu kamar kost milik Nurhaya (60). Kebakaran yang terjadi ditengah-tengah kegembiraan ummat Islam itu, sontak membuat warga geger sehingga langsung memberikan bantuan semampunya agar api tidak melebar.
Kebakaran yang terjadi pada selasa (15/10) pukul 10.30, masih dalam penyelidikan Polres Kutim, sejumlah saksi dimintai keterangan. Namun, beberapa saksi mata mengaku yakin api dari salah satu kamar kost di lantai atas kemudian menyebar ke kamar lain.
