Wartakutim.com – Proyek pembangunan Pintu Gerbang (PG) yang marak di Kutim melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dinilai warga masyarakat akan menggrus semangat gotong royong warga yang sudah mengalami degradasi dalam beberapa tahun terakhir.
Mantan Kepala Bapemasa Kutim Hidayat, seharus proyek PG diserahkan kepada masyarakat langsung melalui pekerjaan padat karya yang disisi lain dapat meningkatkan semangat gotong royong serta kebersamaan antarwarga. “Dari nilai kontraknya tidak lebih mencapai lima puluh juta, sebaiknya disalurkan melalui dana desa seperti ADD sehingga warga masyarakat merasa memiliki dan menjadi bagian dari pelaksanaan pembangunan itu,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menyebutkan, dengan cara melibatkan langsung masyarakat akan mempercepat upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan dan memberikan manfaat banyak bagi daerah. “Terus terang saja, dulu warga masyarakat itu dengan sukarela membangun pintu gerbang di daerahnya bahkan selama Kutim berdiri masih terjadi, tapi belakangan masyarakat karena dimanjakan akhirnya meminta saja kepada pemerintah,” ungkapnya.
Dalam pemantaun awak media, sejumlah gang di Sangatta kini berdiri sejumlah pintu gerbang atau gapura. Salah satunya proyek Pembangunan Gang Merpati Jalan Diponegoro Sangatta Utara. Dalam Proyek yang dikemas melalui kegiatan, pembangunan dan peningkatan jalan lingkungan perkotaan zona IV ini, mengalokasikan dana sebesar Rp49,8 juta yang dikerjakan CV Jaya Mitra Utama dengan konsultan proyek CV Grlora Abadi. Proyek yang dikerjakan dengan kontrak Nomor 600/04-SPK-PL-12/PPPJLK-IV/DPU-CK/VII/2013 tanggal 29 Juli 2013, diakui warga cukup memperindah kawasan mereka namun disayangkan tidak melibatkan warga langsung.
“Kalau dari harganya sebetulnya cukup mahal, karena jika dengan melibat warga bisa lebih murah lagi karenanya warga tidak begitu antusias melihat bentuknya,” ujar warga Gang Merpati.
Kepala Dinas PU Aswandi Ekatirta ketika dihubungi di kantornya, sedang tidak ada . Namun ketika dihubungi ia mengaku sedang berada di Polres Kutim.(WK-01)