SANGATTA – Karyawan PT Pama yang diduga terinfeksi HIV/AIDS tidak akan dikucilkan bahkan akan dibantu maksimal bisa sehat dan tetap produktif. Tidak adanya diskriminasi apalagi memecat, merupakan komitmen manajemen untuk memberikan perlindungan kepada ODHA selain itu membuktikan kepedulian kepada penderita.
Pernyataan itu dikemukakan Dayat Adji, salah satu management PT Pama Sangatta saat berlangsung Forum Diskusi HIV dan AIDS Kutai Timur yang digagas KPA Kutim, Kamis (12/12) kemarin. Hal senada juga dilakukan PT Thiess serta PT KPC serta sejumlah perusahaan lainnya.
Lebih jauh Dayat Aji menyebutkan, ancaman HIV/AIDS terhadap pekerja PT Pama cukup tinggi terutama yang masih berstatus bujang termasuk bujang lokal disisi lain tuntutan bilogis sangat tinggi terutama pekerja pria. “Karenanya setiap pulang cuti, semua karyawan diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan sebelum bekerja tujuannya tiada lain untuk pencegahan dini bukan untuk mencari-cari kesaalahan karyawan,” sebutnya.
Dalam paparan yang diikuti puluhan perwakilan perusahaan termasuk pejabat Pemkab Kutim, diungkapkan, pemeriksaan kesehatan rutin dilakukan dengan harapan secara awal diketahui riwayat kesehatan.
Ia menyebutkan, berbagai program digulirkan untuk memberian pembinaan dan kebersamaan antar karyawan. Terhadap upaya pencegahan HIV/AIDS di lingkungan PT Pama diakuinya belum maksimal namun secara bertahap semua lini sudah mengetahui dan perlahan-lahan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Berbagai cara dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada karyawan dan keluarganya, mulai dalam pertemuan rutin sampai dialog interaktif melalui Radio Pama yang setiap didengar karyawan,” beber Dayat Aji.
Hal serupa juga dilakukan PT Thiess, kontraktor PT KPC. Melalui Taufiq Zulfiqor disebutkan, dijelaskan setiap pertemuan baik formal maupun non formal jajaran manajemen tidak berhenti mengingatkan karyawan untuk lebih menjaga kesehatan dan menjauhi penyimpangan seks. “Kalaupun terpaksa harus lebih mengutamakan keamanan, karenanya pemahaman akan bahaya HIV-AIDS selalu diingatkan,” ujarnya.
Pertemuan yang khusus berbagi pengalaman antar perusahaan ini, dibuka Wabup Ardiansyah Sulaiman. Sebagai Ketua KPA, ia menaruh harapan semua perusahaan memperhatikan kesehatan pekerja dan meningkatkan pembinaan. “Di Kutim ada ratusan yang diketahui terpapar HIV/AIDS dan terbanyak berstatus pekerja swasta, selain itu dampaknya kepada ibu rumah tangga serta balita,” ungkap wabup.(WK-03)