Berita PilihanPeristiwa

Kapolres Kutim Sempat Stress Dengan Lalulintas Sangatta

197
×

Kapolres Kutim Sempat Stress Dengan Lalulintas Sangatta

Sebarkan artikel ini

Marakanya kasus kecelakaan lalulintas di Kutai Timur (Kutim) sampai merenggut jiwa, perlu disosialisasikan dengan baik dan terarah agar kesadaran masyarakat akan tertib berlalulintas semakin baik.  Tidak tertibnya lalulintas di Sangatta, sempat membuat Kapolres Kutim AKBP Edgar Diponegoro S.Ik sempat stress.

Hal itu terungkap ketika berlangsung  Sangatta Review (SR) bertemakan Budaya Berlalulintas Mesti Ditegakan, Rabu (26/2) malam  di Hotel Royal Victoria Sangatta. Dipandu Bakri Hadi dan Warni Hidayat, berbagai persoalan penyebab tidak tertibnya lalulintas di Sangatta diungkapkan berbagai kalangan. “Kami dari ulama sepakat, jika sosialisasi digalakan dan tanpa henti bahkan kaum ulama menjadi contong,” kata Sayuti yang juga Ketua Dewan Pendidikan.

Acara yang digagas Hotel Royal  Victoria, PT KPC dan DPD KNPI Kutai Timur,  menampilkan Kapolres Kutim AKBP Edgar Diponegoro sebagai pembicara utama.  Wabup Ardiansyah Sulaiman, mengakui perlu adanya kebijakan dalam menentukan batas kecepatan kendaraan dengan kondisi jalan yang  terbatas. “Namun terpenting bagaimana kesadaran masyarakat untuk tertib berlalulintas dan mengedepankan keselamatan diri serta orang lain,” ujar Wabup Ardiansyah dalam acara yang juga diikuti Danlanal Sangatta, Dandim 0909 Sangatta serta pejabat lainnya.

Catatan Polres Kutim, pada tahun 2013 korban lalulintas yang meninggal dunia sebanyak 49 orang, luka berat 13 orang dan luka ringan 14. “Banyaknya nyawa melayang dijalan sia-sia, karenanya harus ada komitmen semua pihak untuk mendukung sehingga tercipta tertib lalulintas,” ujar Kapolres Kutim AKBP Edgar Diponegoro.

Kapolres Edgar mengaku senang masalah tertib berlalulintas menjadi topik SR, ia menambahkan tertib berlalulintas merupakan cerminan suatu komunitas masyarakat. Mantan penyidik KPK ini, menilai terjadinya penyimpangan pelanggaran lalulintas karena agois pengendara.

“Ketika saya baru bertugas di Kutim sempat stress pasalnya pemanfaatan ruas jalan oleh pengendara tidak berdasarkan hal yang berlaku umum, seperti truk yang berbadan besar malah berada di jalur cepat sementara kecepatannya lamban,” ungkap kapolres yang saat menjadi pembicara mengenakan kemeja gelap dan duduk bersebelahan dengan Wabup Ardiansyah Sulaiman.

(VAN/Imran)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.