Peristiwa

Kejar Swasembada Beras, Kutim Bangun 1.000 Hektar Sawah Pertahun

122
×

Kejar Swasembada Beras, Kutim Bangun 1.000 Hektar Sawah Pertahun

Sebarkan artikel ini

Sangatta, Warta Kutim – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur, Syarifuddin Ginting, memastikan Kutim akan menjadi daerah swasembada beras di tahun 2015 mendatang. Target tersebut tidak muluk-muluk. Jika mengacu data Badan Pusat Statistik, justru tahun ini Kutim mampu swasembada beras.

Menurut Ginting, tahun ini Provinsi Kalimantan Timur kemungkinan tidak akan mampu swasembada beras, namun Kutim secara khusus akan mampu swasembada. “Yang jadi masalah sekarang adalah waktu. Sebab jumlah penduduk belum sinkron antara data BPS dan Dinas kependudukan dan Catatan Sipil,” ujarnya.

Ginting mengaku optimis bisa swasembada beras tahun 2014 ini. Itu terjadi jika jumlah penduduk Kutim mengacu ke data BPS sebanyak 260 ribu jiwa lebih. Kalau jumlah penduduk mengacu pada data Disdukcapil sebesar 540 ribu, maka baru bisa tercapai tahun 2015. “Kemampuan produksi beras di Kutim tidak boleh dilihat hanya dari sawah saja, tapi juga dari luasan padi ladang. Sebagian beras Kutim itu hasilnya kan dari padi ladang,” jelasnya.

Data Distanak Kutim, hasil padi sawah juga terus bertambah. Tiap tahun pemerintah membangun persawahan dan sarana pendukungnya seperti bendungan. Sehingga hasil padi terus bertambah tiap tahunnya. Tahun ini dinas membangun sawah seluas 1.000 hektar dengan anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 9,6 miliar. Tahun lalu juga dibangun sawah seluas 1.000 hektar.

Diakui Ginting, di masa mendatang akan muncul masalah tenaga kerja di Kutim. Maka tindakan yang dibuat adalah mengubah pola pertanian dari tradisional ke pola mekanisasi. “Dalam mengolah tanah, kami terus menambah handtractor yang dana pembeliannya masuk anggaran pembangunan sawahnya. Untuk sawah masyarakat, kami bantu dengan bantuan ke tiap kelompok. Satu unit traktor untuk tiap 15 hektar lahan sawah,” jelasnya.

Tidak hanya itu, untuk penanaman di tahun ini akan diujicoba penggunaan mesin tanam. “Tapi mesin ini hanya akan digunakan di sentra pertanian terutama di Rantau Pulung,” ujar Ginting, mengaku jika berhasil, mesin akan ditambah untuk digunakan di daerah lainnya.

(ima)

Editor : Sony Hutagalung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.