Peristiwa

KPC Disambut Antusias Mahasiswa Unhas

269
×

KPC Disambut Antusias Mahasiswa Unhas

Sebarkan artikel ini
Coo KPC R. Utoro (kanan) saat memberikan kuliah umum GMP di Kampus Unhas Makassar.
Coo KPC R. Utoro (kanan) saat memberikan kuliah umum GMP di Kampus Unhas Makassar.
Coo KPC R. Utoro (kanan) saat memberikan kuliah umum GMP di Kampus Unhas Makassar.

Kuliah umum Good Mining Practice (GMP) PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, disambut antusias mahasiswa di kampus itu. Antusiasme terlihat dari jumlah mahasiswa yang mencapai sekitar 2.500 orang, memenuhi ruang lantai satu dan dua, gedung  Baruga Petarani Unhas.

Tepuk tangan dan sorak sorai selalu menggema seisi ruangan, selama tiga jam proses kuliah yang berlangsung, pekan lalu,  Kamis (16/10). Selama proses pemaparan materi oleh Chief Executive Officer (CEO) Endang Ruchijat dan Chief Operating Officer (COO) R. Utoro, para mahasiswa tidak beranjak dari kursinya. Mereka medengarkan dengan serius dan memberikan feedback  pada sesi tanya jawab.

Saat sesi tanya jawab, antusiasme mahasiswa terlihat lebih tinggi lagi. Mereka  berlomba-lomba mengangkat tangan agar diberikan kesempatan bertanya kepada CEO Endang Ruchijat dan COO R. Utoro. Acara itu dimoderatori oleh General Manager Human Resources (GM HR).

Pertanyaan mahasiswa juga beragam, mulai dari teknik penambangan, pengelolaan lingkungan, program Corporate Social Responsibility (CSR), hingga masalah harga batubara yang terus menurun saat ini.

Salah seorang mahasiswa Y. Ramadani secara khusus bertanya tentang produksi KPC yang tetap tinggi, meski harga batubara terus mengalami penurunan. Atas hal itu, R. Utoro mengatakan, KPC  terus berupaya melakukan efisiensi dalam berbagai bidang, agar ongkos produksi bisa ditekan seminimal mungkin.

Dari program-program efisiensi tersebut, tambah Utoro, KPC berhasil menekan ongkos produksi sehingga penurunan harga hingga saat ini, tidak sampai berdampak kepada pengurangan. “Sampai saat ini, karyawan kami tidak ada yang dirumahkan. Hal itu karena kami berhasil melakukan efisiensi ongkos produksi,” katanya.

Iwan, mahasiswa Kelautan Unhas bertanya tentang tempat pembuangan limbah KPC. Atas pertanyaan itu, R. Utoro mengatakan, bahwa batubara tidak memiliki limbah seperti tailing yang dihasilkan oleh tambang emas dan tembaga. Batubara digali, terus dipecahkan, lalu dikirim ke kapal. Hanya sebagian kecil saja yang dicuci dan air pencucian tersebut tidak dibuang ke sungai, sebab menggunakan sistem close loop (tertutup).

Utoro lebih lanjut mengatakan, air yang dikelola oleh perusahaan tambang batubara hanyalah air limpasan tambang, yakni air hujan yang melewati tambang. Terhadap air ini dilakukan pengelolaan melalui sistem kolam pengendap yang berjenjang. Air akan dikeluarkan ke sungai jika sudah memenuhi standar baku mutu sesuai aturan pemerintah.

Beda dengan penanya lainya, Fadli, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat mempertanyakan komitmen karyawan untuk mengaplikasikan konsep good mining practice di KPC. Menurut Fadli, meski aturan perusahaan bagus, namun jika tidak diikuti oleh karyawan, maka hal itu akan sia-sia.

Menanggapi hal itu, Utoro meyakinkan para mahasiswa bahwa KPC memiliki banyak sistem yang baik agar konsep good mining practice diamplikasikan oleh seluruh karyawan. Diantaranya adalah penandatanganan formulir ketaatan terhadap pedoman perilaku dilakukan setiap tahun. Isi dari pedoman perilaku ini diantaranya memuat praktek GMP oleh karyawan.

Program lainnya berupa internalisasi tujuh nilai KPC melalui value talk setiap minggu, kegiatan safety talk dan mengirim karyawan dalam pelatihan kinerja unggul di Kostrad, Cilodong. Selain itu, KPC juga menyediakan berbagai training bagi karyawan, sertifikasi profesi dan program beasiswa karyawan kerjasama dengan ITB dan Unmul.

Pada sesi pemaparan materinya, Utoro mengatakan,  aspek GMP menyangkut perencanaan tambang yang baik dan benar, teknik penambangan yang baik dan benar serta  pengelolaan lingkungan yang baik dan benar. Pada proses ini harus memperhatikan aspek keberlanjutan ekonomi dan dampak social yang ditimbulkan bagi masyarakat sekitar tambang.

Sementara itu, CEO Endang Ruchijat dalam sambutannya mengatakan, melalui ajang kuliah umum itu, KPC berkesempatan melakukan tatap muka dan berdialog dengan  berbagai lembaga Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. Tujuannya, agar perusahaan selalu mendapatkan update teknologi dan keilmuan tentang tambang, langsung dari para pakar yang ada di berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia.(*)