Ardiansyah Sulaiman; Kebahagiaan anak-anak yatim menjadi kebahagiaan seluruh umat islam di Kutim

SANGATTA — Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Kutai Timur menggelar Idul Yatama atau lebih dikenal sebagai hari rayanya anak-anak yatim. Kegiatan yang berkaitan pula dengan peringatan tahun baru islam 1436 Hijriyah ini, dibuka langsung oleh Wakil Bupati Ardiansyah Sulaiman. Dalam kesempatan itu, lelaki yang berwajah teduh ini menyampaikan bagaimana arti kebahagiaan berbagi dengan anak-anak yatim.
“Idul Yatama menjadi sebuah kemenangan bagi anak-anak yatim, karena mereka adalah anak-anak yang di sayangi oleh Rasulullah SAW. Suasana masjid agung menjadi begitu indah, karena 1000 anak yatim dengan usia sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama dapat menikmati suasana berbagi dengan kita-kita semua. Kalau anak yatim itu dihitung sampai tua, mungkin saya juga anak yatim piatu. Karena ayah dan bunda telah tiada, tapi tentu tidak mungkin lagi disebut yatim piatu. Selain sudah lewat batas, juga telah memiliki istri dan anak-anak tercinta,” canda Wabup sembari disambut tawa seluruh jamaah.
Ardiansyah Sulaiman menyebutkan jika Allah SWT membalas orang-orang yang menyantuni anak yatim dengan mengakat derajatnya, bahkan dalam salah-satu hadist dari abu Hurairah menjelaskan bagaimana seorang laki-laki mengeluhkan hatinya yang keras kepada Nabi Muhammad SAW. Lalu Rasulullah bersabda, agar pria tersebut mengusap kepala anak yatim dan memberikan makan orang miskin. Tentu dengan maksud agar kita dapat melihat bagaimana kehidupan anak-anak yatim yang tiada memiliki orang tua.
“Masjid Agung Bukit Pelangi dihadiri oleh ribuan anak yatim dari seluruh Kutai Timur, ini merupakan sebuah berkah dan menjadi pelindung kita semua dari segala bala. Hal ini akan membawa kebaikkan bukan hanya kita pribadi akan tetapi juga membawa kebaikkan untuk seluruh warga Kutim,” ujarnya sembari menatap wajah-wajah anak yatim.
Hal senada diungkapkan pula oleh Hj. Umi Pipik Dian Irawati yang menilik tema panitia kegiatan penyantunan 1000 anak yatim piatu, bahwa menyayangi mereka adalah perintah Nabiku. Sebagai seorang janda dari ustadz terkenal, beliau merasakan bagaimana kehidupan tanpa suami dan anak-anak yang terus tumbuh besar merasa kehilangan figur seorang ayah. Namun semua tetap harus dijalani, karena Allah SWT pasti memiliki rencana terindah dan tentu diluar jalan pikiran kita hamba-hamba-Nya.
“Mengusap kepala anak-anak yatim tidak saja dimaknai secara harfiah, akan tetapi mengandung sikap atau bentuk penghargaan, kasih sayang, cinta kasih dan mengayomi kebutuhan anak-anak yatim. Sehingga mengejar amal kebajikan akhirnya menjadi amalan kesekian, namun tujuan utama adalah bagaimana berbagai kebahagiaan tanpa kemudian mengukur seberapa besar nilai yang diberikan. Namun mengukur sejauh mana kebajikan terhadap anak yatim kita lakukan terus-menerus, terutama bagi umat muslim yang berpunya,” ungkap pipi dengan senyuman penuh kesantunan.
Sementara itu Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kutim Idrus Yunus mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus melakukan berbagai terobosan kegiatan terkait pendistribusian dana umat untuk kegiatan-kegiatan bermanfaat. Mulai dari memberikan bantuan untuk kaum miskin hingga anak-anak yatim, sebagaimana visi dan misi dari Baznas yang berada di pusat hingga daerah. “Alhamdulillah kita telah dapat berbagai dengan 1000 anak yatim piatu, hal ini merupakan sebuah upaya berbagi dengan penuh kerianggembiraan bersama sesuai dengan petunjuk Al-quran dan hadist,” jelasnya ditemui seusai acara. (kmf3)