Peristiwa

Mayat Tanpa Tangan Kiri, Ditemukan Mengambang Di Muara Gabus. Diduga Diterkam Buaya

141
×

Mayat Tanpa Tangan Kiri, Ditemukan Mengambang Di Muara Gabus. Diduga Diterkam Buaya

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Penemuan sesosok Mayat
corpse
Ilustrasi Penemuan Mayat di Sungai Sangatta

Sangatta, wartakutim.com – Sesosok mayat laki laki tanpa identitas ditemukan mengambang di sungai Sangatta, pada Sabtu (29/11) sekitar pukul 17.50 wita kemarin

Penemuan sesosok mayat ini, awalnya ditemukan oleh seorang nelayan bernama Fatrurahman yang kembali melaut sekitar pukul 15. 30 Wita. Oleh Faturahman dilaporkan ke polisi, Polisi dan tim SAR melakukan pencarian dan menemukan di Muara Gabus, desa Singa Geweh Sangatta Selatan.

Mayat tersebut diduga meninggal karena diterkam Predator, karena saat ditemukan, mayat tersebut tanpa tanpa tangan kiri, dan sudah membusuk.

Kapolres Kutai Timur didampingi Kasat Reskrim AKP Danang Setyo Pambudi membenarkan penemuan mayat lelaki yang diketahui berprofesi sebagai buruh bangunan.

“Hari sabtu memang ditemuka mayat sesosok laki-laki tanpa tangan kiri. Diduga, korban bernama Hari, buruh bangunan, yang diduga meninggal karena dimakan buaya di lokasi kediamannya di Kabo Jaya, Sangatta Rabu (26/11) lalu, namun baru ditemukan setelah mengambang tiga hari kemudian,” jelas Danang.

Danang kepada wartawan menjelaskan, setelah penemuan mayat itu, polisi mencari identitasnya. Setelah itu, ada kabar, jika korban adalah pemuda bernama Hari, yang sudah 3 hari menghilang di tempat kos-kosannya di Kabo Jaya.

“Beberapa teman korban sudah kami periksa, terkait dengan korban. Teman korban, sesama pendatang dari Blitar , Pulau Jawa, mengaku kalau saat itu, korban hilang pada malam hari, sesaat setelah keluar malam dengan alasan ingin buang air kecil. Namun setelah ditunggu, tak kembali. Hanya teman korban, yang semuanya buruh bangunan memang tak ada lapor polisi akibat hilangnya korban, tapi mereka tetap cari,”katanya.

Kini mayat korban disimpan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kutim, dan telah divisum. Untuk sementara disimpulkan kalau tak ada tanda-tanda kekerasan yang mengarah ke pembunuhan, atau penganiayan yang mengakibatkan matinya korban. Namun, memang di pipi korban dan badan korban ditemukan ada luka. “Luka ini bisa saja akibat diterkam buaya,” katanya.

Ditanya apakah mayat akan diotopsi, Danang mengatakan sesuai dengan penjelasan keluarga dari Jawa, yang telah dokonfirmasi, agar korban segera dikuburkan di Sangatta.

“Keluargannya menyatakan di kuburkan saja di Sangatta karena sudah membusuk,” katanya.

(IMA)