Peristiwa

Proyek Rekayasa Sipil Pertama di Dunia Tambang

300
×

Proyek Rekayasa Sipil Pertama di Dunia Tambang

Sebarkan artikel ini
Kanan ke kiri. DR. Ir Singgih Saptono MT (Mine Tech Consultant), Adhyasa Yutono, Hendro Ichwanto, R. Utoro, Aryo Susatyono secara bersama-sama menekan tombol peresmian Utoro Tunnel di Inul East.
Kanan ke kiri. DR. Ir Singgih Saptono MT (Mine Tech Consultant), Adhyasa Yutono, Hendro Ichwanto, R. Utoro, Aryo Susatyono secara bersama-sama menekan tombol peresmian Utoro Tunnel di Inul East.
Kanan ke kiri. DR. Ir Singgih Saptono MT (Mine Tech Consultant), Adhyasa Yutono, Hendro Ichwanto, R. Utoro, Aryo Susatyono secara bersama-sama menekan tombol peresmian Utoro Tunnel di Inul East.

Sangatta,wartakutim.com – PT Kaltim Prima Coal (KPC), sekali lagi menciptakan sejarah baru dalam dunia pertambangan Indonesia dan bahkan mungkin di dunia. Melalui kolaborasi sejumlah Engineer handal pada Departemen Mining Services, Mine Planning, Geotechnical Section dan PT Wijaya Karya, sebuah terowongan sepanjang 256 meter berhasil dibangun menggunakan teknologi microtunneling, di Pit Inul East, di tambang Hatari.

Teknologi microtunneling adalah teknik pembangunan terowongan menggunakan mesin bor Microtunnel Boring Machines (MTBM). Teknik ini dikombinasikan dengan teknik jacking pipa, yakni pemasangan pipa di bawah tanah dalam sekali driving.

“Ini adalah tonggak sejarah dalam dunia pertambangan. Kalau dulu kita harus mengupas begitu banyak tanah untuk mengalihkan air tambang, sekarang cukup dibor. Teknologi ini lebih efisien secara biaya dan lebih ramah lingkungan karena tidak perlu mengupas tanah di atasnya,” kata R. Utoro, Chief Operating Officer (COO) KPC, pada acara peresemian proyek itu, Senin (8/12).

Utoro lebih lanjut mengatakan, alternatif proyek pengalihan air di Inul East sebenarnya cukup banyak. Namun microtunneling dipilih karena dinilai lebih ramah lingkungan, lebih efisien dan bagi dunia tambang, proyek itu merupakan kali pertama dilakukan.

General Manager PT Wijaya Karya (WIKA) Indonesia Adhyasa Yutono mengatakan, proyek microtunneling di KPC ini merupakan karya pertama WIKA di Indonesia dan merupakan microtunnel pertama di dunia tambang. “Ini adalah microtunneling pertama yang diselesaikan oleh WIKA. Karena itu proyek di KPC ini kebanggaan WIKA. Banyak Engineer kami yang belajar di proyek ini, sebab nanti akan membangun banyak proyek sejenis di Indonesia,’ Kata Adhyasa.

General Manager MOD Hendro ‘Edo’ Ichwanto merinci, pada bagian dalam proyek microtunneling itu memiliki diameter 1,8 meter dan bagian luarnya 2,12 meter. Sementara mutu beton untuk pipa adalah beton k-700. Adapun masa konstruksinya adalah empat bulan dari lima setengah bulan yang direncanakan, mulai 1 Agustus – 2 Desember 2014.

Proyek monumental itu akhirnya diabadikan dengan nama Tunnel Utoro, untuk menghargai pengabdian COO KPC R. Utoro, yang memasuki masa pensiun pada 15 Desember 2014 mendatang.

Sementara itu, terkait data teknis konstruksi terowongan (tunnel), Senior Engineer-Civil, Departemen Mine Planning Adrian Indriyatma mengatakan, Bentangur Tunnel direncanakan mampu mengalirkan debit air sebesar kurang lebih 54.87 m3/dtk.

Sementara Senior Engineer Civil, Departemen Mining Services Sahrial Nugroho mengatakan, konstruksi Utoro Tunnel menggunakan tipe Microtunnel Boring Machines (MTBM) Slurry. Pada tipe ini, menurut Sahrial, material hasil pengeboran ditansportasikan dalam bentuk slurry (lumpur) ke luar permukaan tanah menggunakan pompa. Metode ini jauh lebih canggih daripada MTBM tipe Earth Preassure Balance. Selain lebih canggih, metode ini juga lebih aman karena selama proses pengeboran, tidak memerlukan orang yang rutin bekerja di dalam terowongan. “Semua dikendalikan melalui control room di atas permukaan tanah,” kata Sahrial.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.