Politik

Isran Noor : “Kalau Nggak Disetujui, Ya Mohon Maaf Saja Pak Presiden, Kami Bercerai Saja”

437
×

Isran Noor : “Kalau Nggak Disetujui, Ya Mohon Maaf Saja Pak Presiden, Kami Bercerai Saja”

Sebarkan artikel ini
Isran Noor
Bupati Kutim Yang Juga menjabat sebagai Ketua APKASI Isran Noor

Sangatta,wartakutim.com – Bupati Kutai Timur Isran Noor mendukung langkah masyarakat  dan beberapa kepala daerah di Kalimantan Timur yang meminta otonomi khusus (Otsus) ke pemerintah pusat.

“saya sangat mendukung perjuangan Masyarakat, Gubernur ,bupati, di Kaltim yang memperjungkan otsus untuk kaltim.”ujar Isran Noor yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).

Isran mengatakan, harus ada keberanian untuk menolak syarat syarat yang mungkin diajukan oleh pemerintah pusat terkait permintaan otsus ini.”Kalau saya setuju otsus tanpa syarat, jangan terus terus kita mu diatur oleh pusat.”katanya

“Sampaikan ke pemerintah pusat, ini kami minta otsus. Atau nggak usah otsus, kami minta anggaran saja 20 persen dari PDRB Kaltim, selesai urusan. Kalau pusat setuju ya kita sepakat, baru mungkin kita urai untuk rakyat kita,” tegasnya.

Saat ditanya wartawan, bagaimana jika tuntutan tersebut tidak disetujui?. Dia mengatakan, jika tuntutan Kepala daerah dan masyarakat Kaltim tidak digubris oleh pemerintah pusat, Isran menegaskan lebih baik Kaltim memisahkan diri atau bercerai dengan pemerintah Indonesia.

“Kalau nggak disetujui, ya mohon maaf saja Pak Presiden, kami bercerai saja. Lebih baik kami ngurus diri kami sendiri aja. Sudah, kasihan nanti pusat terlalu repot ngurusi Kalimantan,” ujarnya.

Pihaknya menyatakan, jika pemerintah pusat tidak bisa adil maka sumber disintegrasi hanya tinggal menunggu waktu saja. Sejak zaman dulu, hasil kekayaan daerah hanya dikeruk oleh pusat tanpa perimbangan dana bagi hasil yang jelas.

Dia mengatakan, harusnya, kontribusi Kaltim ke pusat berbanding dengan dana yang kembali ke kas daerah. Namun faktanya, Kaltim hanya mendapat sekitar Rp26 triliun. “Kalau dibilang adil tentu sangat tidak adil. Makanya sah­sah saja kita menuntut otsus,” ujarnya.

.

.

(wal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.