Peristiwa

MTQ XI Tingkat Kabupaten Resmi Dibuka Isran Isran Noor

151
×

MTQ XI Tingkat Kabupaten Resmi Dibuka Isran Isran Noor

Sebarkan artikel ini
Bupati Isran Noor (baju putih, red) hadir untuk mmebuka acara Musabaqah Tillawatil Qur'an (MTQ) XI Tingkat Kabupaten Kutai Timur. (RONALL/HMS)
Bupati Isran Noor (baju putih, red) hadir untuk mmebuka acara Musabaqah Tillawatil Qur'an (MTQ) XI Tingkat Kabupaten Kutai Timur. (RONALL/HMS)
Bupati Isran Noor (baju putih, red) hadir untuk mmebuka acara Musabaqah Tillawatil Qur’an (MTQ) XI Tingkat Kabupaten Kutai Timur. (RONALL/HMS)

Sangatta,WARTAKUTIM.com – Musabaqah Tilawatil Qur’an XI Tingkat Kabupaten Kutai Timur resmi dibuka pada Selasa (17/3) malam lalu, oleh Bupati Isran Noor yang di pusatkan di Masjid Agung Bukit Pelangi Sangatta. Acara tersebut diikuti oleh sekitar seribu peserta lebih, dari 18 kecamatan baik dari pedalaman dan pesisir Kutim.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Anggota DPR RI Hj. Nor Baiti Isran Noor, Ketua DPRD Mahyunadi, Wakil Ketua I DPRD Alfian Aswad, Wakil Ketua II DPRD Encek Firgasih, Ketua Majelis Ulama Indonesia Sobirin Bagus, Sekretaris Daerah Ismunandar, Kemenag Kutim H. Fahmi Rasyad dan Ketua Umum LPTQ Mugeni. Selain itu hadir pula seluruh anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), Kepala SKPD dan Badan serta masyarakat tumpah ruah menjadi satu dalam arena pembukaan yang ditempatkan di belakang masjid, yang merupakan area kompleks pelaksanaan manasik haji.

Bupati Isran Noor menyebutkan bagaimana MTQ XI dapat memberikan pemahaman yang terhadap nilai-nilai universial dari Al-Qur’an juga diharapkan mampu berkontribusi dalam membangun tatanan dunua yang aman, adil, dan bermartabat. Tatanan dunia yang dibangun atas nilai-nilai Ketuhanan yang luhur dan agung, serta nilai-nilai kemanusian universial. Sejatinya MTQ dapat menjadi cerminan sekaligus seruan kepada seluruh umat, bahwa sesungguhnya islam itu adalah agama yang teduh dan damai. Islam membawa cinta dan keadilan serta menjauhi kekerasan, islam menganjurkan persatuan, kebersamaan, ukhuwah. Sehingga Kutim dibentuk dengan dasar kekuatan toleransi, solidaritas, dan kebersamaan antar semama umat manusia, khususnya di daerah.

“Kutai Timur merupakan miniatur bangsa indonesia, yang terdiri dari ragam suku, bangsa, serta adat budaya. Ini menunjukkan bahwa Kutim adalah tempat yang aman, indah, sejuk untuk menjalankan kehidupan sosial kemasyarakatan. Di Kutim tidak sulit orang membangun rumah ibadah, menjalankan keyakinannya, kepercayaannya. Kecuali kepercayaan yang sesat, karena pasti tidak akan dilindungi oleh Pemerintah maupun umat Islam di sini. Karena kita mengetahui dengan jelas Islam adalah sebuah agama yang rahmatanlillalamin, agama mayoritas di Kutim, Kaltim, dan Indonesia secara keseluruhan. Akan tetapi dengan semangat persaudaran yang tinggi, islam di tempat kita merupakan agama yang bersahabat dengan pemeluk agama lain,” tegas Isran Noor.

Ditengah ribuan manusia yang berkumpul untuk menghadiri dan menikmati pembukaan MTQ, Isran Noor kemudian berharap agar momentum MTQ menjadi penguat penguat pembangunan akhlak bangsa. Disamping itu MTQ juga menjadi wahana mencetak generasi Qur’ani yaitu generasi yang mencintai bentuk pengamalan kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Pada akhirnya dapat membuat tatanan masyarakat yang adil dan berkeadaban, serta Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur.

“Saya berterimakasih kepada pihak Kepolisian serta seluruh elemen masyarakat yang terus bertindak tegas mengatasi anak-anak sekolah untuk tidak terpengaruh dengan kondisi lingkungan yang tidak baik. Dalam hal ini adalah sebuah upaya besar mencegah pemakaian narkoba dilingkungan pemuda-pemudi. Dengan momentum Musabaqah Tillawatil Qur’an sekarang ini, dapat dijadikan momentum untuk membina pemuda-pemudi agar mampu membentengi diri dari tindakkan negatif yang dapat merusak masa depan,” terang Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia ini.

Lebih jauh Isran Noor juga berharap bahwa tindakkan pencegahan perilaku negatif bukan semata-mata tugas pihak kepolisian maupun lembaga pendidikan, akan tetapi merupakan tanggungjawab semua pihak. Dai Pembangunan harus mampu menjaga masyarakat di masing-masing wilayahnya, membina masyarakat mulai dari anak-anak remaja hingga orang tua. Karena ini merupakan bagian dari dakwah, dan tugas mulia. “Kadang-kadang orang tua tidak lagi memperhatikan anak-anaknya, sehingga saya berharap orang tua dapat kembali membina anak-anakya. Karena bagaimanapun juga mereka adalah generasi muda harapan bangsa, sehingga sekali lagi dengan momentum MTQ XI dapat menjadi momentum membentengi pemuda-pemudi dari perilaku negatif,” ucapnya dengan penuh penekanan. (ADV/hms5)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.