Peristiwa

Tokoh Masyarakat Katakan, Hutan Mangrov Beralih Fungsi Jadi Perkebunan Sawit

313
×

Tokoh Masyarakat Katakan, Hutan Mangrov Beralih Fungsi Jadi Perkebunan Sawit

Sebarkan artikel ini

<

p style=”text-align: justify;”>Sangatta,WARTAKUTIM.com – Puluhan hektar hutan mangrov (hutan Bakau) di desa manubar kecamatan Sandaran kabupaten Kutai Timur, akan ber alih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit. Pembabatan hutan mangrov itu diduga dilakukan pihak perusahaan Pt. Bumi Mas Agro (PT. BMA)[Best_Wordpress_Gallery id=”24″ gal_title=”Hutan Mangrov”]

Demikian di ungkapkan Andi Nurdin tokoh masyarakat yang berdomisili di desa manubar Kecamatan Sandaran, saat di temui wartawan di media Center Setkab Kutim, belum lama ini

“Puluhan hektar hutan mangrove telah dibabat oleh purusahaan PT. Bumi Mas Agro. kalau ndak percaya ini photo dan videonya ada saya simpan” kata andi, sambil memperlihatkan photo dan video pembabatan hutan mangrov yang di dokumentasikannya yang tersimpan didalam sebuah labtop miliknya.

Lebih lanjut andi menambahkan, photo yang diperlihatkan itu didokumentasikan tahun 2014, dan pembabatan hutan Mangrov tersebut dilakukan pada tahun 2013 lalu.

“Luas lahan mangrov yang telah sejauh mata memandang, yang jelas sudah puluhan hektar yang telah di babat oleh perusahaan perkebunan sawit,” katanya, ketika ditanya wartawan, luas hutan mangrov yang di babat perusahaan.

Keberadaan perusahaan perkebunan sawit asal Malaysia itu kata Andi, menimbulkan banyak permasalahan di desanya. selain permasalahan lingkungan kerena pembabatan hutan mangrov, juga permasalahan plasma masyarakat yang tidak jelas.

“Kalau masalah Plasma masyarakat itu tidak jelas, meskipun sudah ada penanda tanganan MoU antara masyarakat dan perusahaan. Perusahaan di Sandaran itu sudah ada sejak tahun 2007, dan sawitnya telah berbuah,”katanya

Pihaknya meminta, agar pemerintah kabupaten Kutai Timur, peduli dengan pembabatan hutan mangrov itu. Sebab, kata dia, ini merusak lingkungan.”rencana saya akan laporkan ini ke pihak yang berwajib jika tidak ada perhatian dari pemerintah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses