Sangatta,wartakutim.com – Maraknya penggunaan dan peredaran narkoba di Kutai Timur, menjadi keprihatinan semua pihak. Apalagi, berdasarkan data Polres Kutim tahun 2015, Kutim menempati peringkat kedua di Kaltim dalam pengungkapan kasus Narkoba.
Ormas Aliansi Dayak Bersatu (ADB) menilai, maraknya penyalahgunaan dan peredaran narkotika dan obat terlarang di Kutim, tidak hanya terbatas pada individu pengguna saja melainkan juga kepada keluarga, masyarakat dan Negara
“Melihat demikian dahsyatnya perkembangan dan penyalahgunaan narkoba serta peredarannya yang telah masuk dan merusak generasi bangsa yang merupakan cermin dari bangsa kita di masa mendatang.”Kata Ketua ADB Felly Lung seperti dikutip dari surat elektronik.
Dia memanmbahkan, sudah saatnya kita perlu mengambil peran kongkrit guna menyelamatkan gerenasi bangsa serta menghentikan peredaran narkotika dan obat terlarang, “ini merupakan panggilan kita sebagai anak bangsa dan bukan hanya menyandarkan tanggung jawab ini kepada penegak hukum.”ujarnya
“Pendekatan dengan melibatkan, serta memaksimalkan peran kearifan lokal merupakan tindakan kongkrit yang bisa kita lakukan untuk memerangi sel-sel jahat Narkotika yang ingin merusak bangsa kita.”lanjutnya
ADB kata dia, akan mendorong peran aktif pemuda pemudi yang tergabung didalamnya untuk bisa meningkatkan kesadaran dini akan bahaya Narkoba dan obat terlarang dengan memfasilitasi pamflet – pamflet kampanye anti narkoba yang bisa di kampanyekan dalam setiap kegiatan kepemudaan, acara adat dan keagamaan.
Beberapa pamflet dan alat peraga menggunakan bahasa daerah disesuaikan dengan keberadaan DPC. Hal ini disiapkan agar bisa dipahami dan menarik untuk baca.
Selain itu penyempaian pesan anti narkoba perlu dikemas dengan nuansa kearifan lokal seperti pentas seni yang bisa merangsang pemuda pemudi untuk bisa berperan aktif memerangi bahaya narkoba ini. Untuk hal ini ADB akan berkordinasi dengan Polres Kutai Timur, Pemerintah Daerah dan pihak swasta.
Hal ini disampaikan Felly Lung, SH selaku Ketua Umum ADB bersama pengurus DPP dalam rapat harian Aliansi Dayak Bersatu yang dihadiri perwakilan DPC ditutup dengan ikrar bersama memerangi narkotika dan obat terlarang. Serta pembagian pamflet dan alat peraga anti narkoba kepada perwakilan DPC.(*/sul)