
SANGATTA. Anggotta DPRD Kutai Timur Harpandi memastikan akan menyerahkan surat mengundurkan diri sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional (KONI) Kutai Timur (Kutim) dalam waktu dekat ini. Politisi Demokrat itu beralasan dengan mundurnya dia dari kursi ketua KONI Kutim agar musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) Koni dilaksanakan dalam bulan September.
“Akhir Agustus ini, saya sudah akan menentukan sikap, kapan tanggal Musdalub diselenggarakan. Kami akan mengumumkan kapan Musdalub Koni akan diselenggarakan. Sekarang kami tinggal melaksanakan rapat pemantapan saja lagi,” kata politisi partai Demokrat ini, beberapa hari lalu di ruang kerjanya
Dia menambahkan, masa transisi sesuai dengan aturan baku hanya 6 bulan. Namun jika melihat ancang-ancang dari pengurus Koni lainnya serta keinginan para pengurus Cabang Olahraga (Cabor), kemungkinan besar penyelenggaraan Musdalub akan dilaksanakan antara awal atau pertengahan September mendatang.
“Targetnya, memang paling lambat sebelum akhir September, musdalub Koni sudah harus diselenggarakan. Itu juga adalah keinginan dari para pengurus Koni dan Cabor,” katanya.
Harpandi mengakui, pertimbangan utama yakni waktu transisi ketua Koni paling lama dilakukan selama 6 bulan. Sehingga, September mendatang, adalah batas waktu masa transisi itu. “Sesuai aturan, memang seperti itu. Makanya, kita upayakan September Musdalub sudah terselenggarakan,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Harpandi kini duduk sebagai anggota DPRD Kutim, mengantikan Wakil Ketua I DPRD Kutim Alfian Aswad. Dalam aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Koni, anggota DPRD tidak diizinkan menduduki jabatan tersebut. Karena itu, Harpandi harus menanggalkan jabatan tersebut, kemudian dilakukan Musdalub untuk memilih Ketua Koni baru.
Harpandi sendiri mengakui, sudah lama ingin mengundurkan diri, namun karena belum ada kesiapan organisasi melaksanakan Musdalub, sehingga dia mengurungkan niatnya. Namun setelah masa transisi berakhir, maka harus dilakukan musdalub, untuk memilih ketua KONI yang baru. (ima)